Selasa, 24 Februari 2009

Oh,Ternyata Selama Ini Anda Membela Israel...!

anyak orang menilai, membeli produk Amerika dan Yahudi itu tak ada sangkut paut dengan sikap keberpihakan pada Yahudi. Bahkan ketika salah seorang pemain Extravaganza mengenakan kalung bergambar "Bintang David" atau penyanyi Ahmad Dani bangga gambar itu, seolah-olah tak ada sangkut-pautnya. Siapa bilang???

Banyak orang menilai, membeli produk Amerika dan Yahudi tak berdampak apa-apa. Padahal Yahudi sendiri mengatakan, 54 cara, Anda telah membantunya . Apa saja?

“Banyak misinformasi di luaran sana. Terutama ketika sebuah insiden terjadi di Israel. Kunjungi situs Kementerian Luar Negeri Israel (www.mfa.gov.il) dan situs Pertahanan Israel (www.idf.il) guna memperoleh cerita dari sudut pandang Israel,” demikian bunyi poin ke 33 dari “54 Cara Bagaimana Mendukung Israel”.

Banyak orang menilai, membeli produk Amerika dan Yahudi, mengibarkan bendera Israel bahkan sekedar memakai kalung “Bintang David” tak ada sangkut-pautnya dengan dukungan terhadap Israel. Siapa bilang?

Ringan dan tidak terlalu berat. Cukup membaca berita dari sudut pandang Israel, Anda sudah dianggap “mendukung zionis”. Bahkan Anda tidak perlu mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk dikirim ke Yerusalem atau Israel, yang jelas-jelas lebih kelihatan dianggap menyumbang Zionis.

Tapi tips seperti itulah yang digalakkan kalangan Zionis-Israel untuk mendapatkan simpati dunia, bahwa dirinya ada dipihak yang benar. Sekurang-kurangnya, Anda bersimpati atas tindakannya sudah bentuk dukungan moril.

Banyak orang menilai, membeli produk Amerika dan Yahudi itu tak ada sangkut paut dengan sikap keberpihakan pada Yahudi. Bahkan ketika salah seorang pemain Extravaganza di sebuah stasiun televisi swasta kita mengenakan kalung bergambar “Bintang David” yang nota bene adalah lambang dan bendera Israel tak ada sangkut-pautnya dengan dukungan terhadap Zionis-Israel. Siapa bilang?

Bacalah baik-baik beberapa pesan dari media-media Yahudi di bawah ini. Juli lalu --terutama ketika Zionis-Israel banyak mendapat tekanan dunia karena menyerang Libanon-- bermunculan pesan melalui internet—berupa kampanye menggalang opini Yahudi-Israel.

Sederhana. Rata-rata mengajak orang berempati dan bersimpati, syukur-syukur memberikan dukungan uang dana dan investasi ke tanah Israel. Jika uang dan investasi tak punya, cukup kiriman bunga. Jika itu tak bisa pula, dukunglah dengan do'a atau besimpatilah atas banyaknya warga Israel yang meninggal oleh bom bunuh diri.

Beberapa media Yahudi itu bisa Anda klik, di www.ou.org/israel/ dan http://www.ujc.org/ Situs ini memberikan 10 tips bagaimana harus mendukung Yahudi. Ada juga situs www.25waystohelpisrael.com, yang memberikan 25 tips bagaimana seharusnya Anda bisa membantu Yahudi. Yang paling banyak adalah situs http://www.aish.com/ Karena tidak tanggung-tanggung, mengeluarkan petunjuk "54 Ways You Can Help Israel" [54 cara Anda bisa mendukung Israel]. Namun umumnya, semua tips itu banyak kemiripan.

Lantas apa saja yang dianggap mendukung kaum Zionis itu? Diantaranya; membeli produk Yahudi, unjuk rasa mendukung Yahudi atau Israel, melakukan perjalanan ke Israel, menulis surat dukungan terhadap berdirinya Negara Israel Raya baik ke pihak terkait (termasuk ke Gedung Putih) dan mengibarkan bendera atau simbol-simbol Israel (Yahudi). Sekurang-kurangnya bersimpati denganya.


Di bawah ini adalah 10 cara, yang kemungkinan sering kita lakukan secara tidak terasa.

1. Membeli produk serta jasa AS/Israel


Bagi Yahudi & Israel, peran ini sangat vital. Situs Yahudi, http://www.aish.com/ menulis, dengan penderitaan ekonomi yang Kami (Israel) alami, membeli produk Yahudi sama halnya meningkatkan ekspor Israel.

2. Berkunjung ke Israel


"Kunjungi Israel untuk berlibur, sekolah, atau menjumpai keluarga. Dorong organisasi-organisasi lokal Anda untuk mensponsori kunjungan in, dalam bentuk study tour, religious tour, Bar/Bat Mitzvah tour-- bisa untukk 3-10 hari. Habiskan sebanyak mungkin uang Anda untuk membantu ekonomi Israel. “Hotel, toko, restoran di Israel kekurangan turis, “ demikian tulis media Yahudi.

”Mengunjungi Israel akan menunjukkan kepada orang-orang Israel bahwa Anda peduli, dan akan membuat perbedaan yang hebat. Buatlah motto; "Turisme melawan Terorisme!", " tambahnya.

3. Mengibarkan bendera atau lambang Israel


Bagi Israel, dukungan tak harus uang atau dana. Cukup mengibarkan bendera atau simbol-simbol Yahudi lain, Anda sudah ikut memberikan harapan dan support.

Banyak orang tak menyangka, sekedar memakai kalung "Bintang David" saja adalah sebuah dukungan. "Kibarkan bendera Israel di depan rumah Anda, gereja dll. Biarkan semua orang tahu bahwa Anda bangga terhadap Israel. Pasang sebuah stiker bertuliskan "Saya Mendukung Israel" di belakang mobil. Pakailah pin gambar bendera kombinasi Amerika/Israel. Jika Anda tidak dapat menemukan bendera Israel, buatlah sendiri, atau suruh anak-anak kecil menggambarnya, lalu pasang di jendela atau kantor, “ demikian dikutip dari http://www.aish.com/

4. Meyakini Holocaust


Holocaust adalah istilah yang sering dikutip kalangan Yahudi tentang adanya pembantaian massa puluhan juta penganutnya oleh Nazi di kamp Treblinka II di Polandia. Namun penelitian membuktikan tak ada pembantaian kaum Yahudi di kamar gas. Istilah itu dimunculkan guna mencari simpati dunia. Jika yakin, Anda telah mendukungnya

"Belajarlah tentang holocaust untuk membantu kita mengerti dalamnya anti-Yahudi (anti-Semit) dan akar penyebabnya. Bungkamlah seluruh bahasa anti-Semit dimanapun Anda berada. Bersiaplah melawan kebencian mereka, apapun konsekuensinya, " tulis media Yahudi.

5. Tidak Berpihak pada Palestina


Meski di pihak terdzalimi dan dijajah, media Barat (bahkan pers Indonesia) kerap memposisikan Palestina sebagai kelompok radikal. Sebalinya, Israel (meski penjajah) di pihak yang benar (dalam posisi menumpas terorisme). Jika Anda yakini itu, Anda telah membantu Yahudi.

6. Bersimpati pada Israel


Cukup bersimpati saja, sudah dukungan. Kata kaum Yahudi, "Banyak misinformasi di luar sana. Ketika sebuah insiden terjadi di Israel, kunjungi situs Kementerian Luar Negeri Israel www.mfa.gov.il dan Kekuatan Pertahanan Israel www.idf.il/english/news/main.stm guna memperoleh cerita dari sudut pandang Israel."

7. Belajar bahasa Yahudi &


8. Mempelajari Taurat (Tora)


Untuk poit 7 & 8, jika dimaksudkan untuk semakin mendakatkan hati Anda dengan bangsa Yahudi dan Israel.

9. Berinvestasi ke Israel


10. Mendukung berdirinya Negara Israel


Apapun alasanya, mengakui berdirinya Negeri Israel sama halnya membenarkan Zionisme-Israel atas tindakannya menjajah dan menyerobot tanah sah rakyat Palestina. Nah, apakah Anda termasuk diantara 10 hal yang telah disebutkan?

Mesir Buka Perbatasan Gaza

Perbatasan antara Gaza dan Mesir, jalur lintasan yang dilalui Israel, telah dibuka selama tiga hari untuk menyalurkan para pelajar dan orang-orang yang sakit.

Lintasan Rafah dibuka sekitar jam 9 pagi waktu setempat (jam 07.00 GMT) hari Minggu (22/2) dan diperkirakan hanya akan dibuka selama tiga hari, ujar Adel Zurub, pejabat perbatasan Hamas.

"Selama penderitaan berkepanjangan, untuk pertama kalinya ada suasana yang sangat menggembirakan bagi orang-orang yang diperbolehkan melewati perbatasan," tutur Todd Bear, salah satu reporter Al Jazeera.

Bagaimanapun, tidak semua warga Palestina boleh masuk ke Mesir.

"Kami diberi tahu oleh pejabat setempat, sekitar 200 orang sangat perlu dibawa ke Mesir untuk mendapatkan perawatan medis daripada dibiarkan tetap di Gaza," tambahnya.

Sebagian besar kota Rafah sudah ditutup sejak Juni 2006, ketika para mujahidin menangkap salah seorang tentara Israel dalam pertempuran mematikan di perbatasan itu.

Di bawah perjanjian tahun 2005, setelah Israel menarik mundur penduduk dan pasukannya dari Gaza, Rafah ada di bawah regulasi Mesir dan Palestina, dengan pengawasan dan kamera Uni Eropa yang mengizinkan Israel memonitornya langsung.

Hamas meraih kekuatan di Gaza Juni 2007 setelah bentrok dengan musuhnya, kelompok sekular Fatah yang dipimpin Mahmoud Abbas, yang saat ini menjabat presiden Palestina.

Sejak itu, Israel mengetatkan penjagaannya di wilayah Palestina, yang di dalamnya terdapat 1,4 juta penduduk yang hidup dengan bergantung bantuan asing.

Selamat Datang Di Negeri Doraemon

Selamat Datang di Negeri Doraemon…

Indonesia mendadak heboh. Bak sebuah negeri yang penuh dengan superhero, tidak tanggung-tanggung, 3 orang mengaku menjadi sakti setelah mendapat batu ajaib. Ini baru tiga, mungkin akan ada banyak orang yang menyusul di belakangnya. Sebutlah di urutan pertama, bocah bernama Ponari. Selebriti dadakan ini menjadi sangat hebat. Celupan batunya menjadi rebutan ribuan pasien dari seantero Nusantara. Konon ceritanya, batu sakti yang dia dapatkan diperoleh setelah kepalanya tersambar petir. Amboy, jadi inget filem superhero jaman saya kecil dahulu. Kini Ponari telah menjadi milyader dengan hanya bermodalkan batu.

ponariDi urutan kedua, tak mau ketinggalan, munculnya seorang anak perempuan berusia 14 tahun yang dikabarkan juga mempunyai batu petir dan mampu mengobati segala jenis penyakit. Bocah itu bernama Dewi Setiani (14), asal Desa Brodot, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang. Hanya saja, Dewi menolak mengobati pasien seperti yang dilakukan Ponari. Menurut sang Ayah, batu itu tidak boleh ditunjukkan karena sangat mistis. Selidik punya selidik, ternyata duren jatuh tak jauh dari pohonnya, bukan cuma anaknya yang jadi dukun, ayahnya juga sudah menjalani profesi dukun sejak lama. Lagi-lagi batu sebagai media penyembuhannya.

Di urutan ketiga ada batu hitam milik seorang bocah yang masih berumur 6 tahun, Irfan Maulana, warga Kampung Baru, Desa/Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura.. Batu ini juga menyedot pasien yang ingin berobat dan membuktikan khasiat batu hitam sebesar bola tenis meja itu. Bahkan, pasien datang bergantian dari pagi hingga larut malam.. Pasien dari luar Bangkalan juga ada, semisal dari Ujung, Surabaya dan Kabupaten Sampang. Mayoritas keluhan penyakit yakni yang sulit disembuhkan dengan medis semisal kencing manis, paru-paru basah serta penyakit lain yang sifatnya mudah disembuhkan.

Semuanya gara-gara batu. Batu menjadi barang yang hebat. Tidak penting siapa Ponari, Irfan atau Dewi, tetapi yang lebih penting adalah kenapa mereka muncul secara hampir bersamaan? Ada apa di balik ini? Saya yakin pasti ada sesuatunya. Kenapa mendadak orang dihebohkan dengan sebuah cerita yang lebih mirip dongeng si kancil nyolong timun. Kenapa mendadak cerita batu ajaib yang lebih mirip cerita rakyat bak malin kundang, loro jonggrang atau bahkan sangkuriang hadir tanpa kritik? Apakah negeri kita ini sudah mulai berubah menjadi negeri Doraemon? Yang dengan mudahnya menyelesaikan masalah hanya cukup dengan kantong ajaib. Mungkin saja ini adalah sebentuk kedunguan yang bercampur dengan keputus-asaan. Dungu terhadap hakikat siapa yang memberi manfaat dan madharat, kesyirikan yang sudah biasa. Dan putus asa terhadap kondisi yang tidak pernah berpihak pada kebutuhan mereka. Selamat datang di negeri klenik, selamat datang di negeri Doraemon.

Lobi Yahudi dan Liberalisme di Indonesia

Sekali waktu, tengoklah situs www.libforall.org. Banyak informasi tentang pemikiran dan gerakan liberalisasi yang bisa kitaAdian Husaini petik dari situs satu lembaga yang secara terbuka mengusung nama "liberal untuk semua" ini. Jumat pagi (20/2/2009), situs ini masih memampang catatan prestasi LibForAll dalam menjalankan misinya di Indonesia. Berbeda dengan sejumlah lembaga pendukung Yahudi dan Israel lainnya, organisasi ini pun tidak segan-segan dan malu-malu untuk menunjukkan dukungannya kepada Israel. Berbagai aktivitas dilakukan untuk membuat membangun gambaran positif tentang negara Zionis Israel.

Disebutkan dalam situsnya, pada 12 Juni 2007, LibforAll menyelenggarakan konferensi keagamaan di Bali, yang disebutnya sebagai "a historic religious summit in Bali". Konferensi ini dibuat dengan tujuan menegaskan terjadinya peristiwa holocaust (pembantaian terhadap Yahudi di Eropa), mempromosikan toleransi beragama, dan menyingkirkan ideologi kebencian.

Pelaksana Konferensi adalah organisasi bernama Simon Wiesenthal Center yang merupakan partner LibForAll. Acara dibuka oleh pidato mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid yang isinya mengecam keras penolakan terhadap peristiwa holocaust. LibForAll menulis, bahwa acara itu diliput ratusan media di berbagai penjuru dunia. Pesan yang disampaikan kepada dunia jelas, bahwa sebagai satu negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia menolak pemikiran-pemikiran yang mendiskreditkan Yahudi dan Israel.

Peristiwa holocaust memang menjadi salah satu tonggak penting berdirinya negara Israel. Selama puluhan tahun, kaum Yahudi berusaha keras untuk mencitrakan dirinya sebagai kaum tertindas. Masalahnya, masalah itu masih tetap terselimuti kabut tebal, yang pelan-pelan mulai terkuak. Seorang pastor Katolik, Richard Williamson, pada Januari 2009, membuat tindakan yang mengejutkan dengan menyatakan, bahwa korban Yahudi di Tangan Nazi hanya sekitar 200.000-300.000 orang, dan bukan 6 juta seperti klaim Yahudi selama ini. Ia juga membantah adanya kamar gas untuk membantai kaum Yahudi tersebut.

Seorang cendekiawan Yahudi, Norman G. Finkelstein membongkar praktik-praktik bisnis holocaust melalui bukunya, The Holocaust Industry (2000). Meskipun keluarganya menjadi korban Nazi, tapi Finkelstein berani memaparkan konspirasi seputar Holocaust. Kaum Yahudi mengeruk keuntungan yang luar biasa dari bisnis holocaust ini. Selama ini, Holocaust menjadi barang suci yang tidak boleh disentuh. Padahal, bukti-bukti sejarah menunjukkan, angka 6 juta orang sangat sulit dibuktikan dalam sejarah. Banyak cerita-cerita palsu seputar Holocaust yang selama ini disampaikan di publik, terutama kepada masyarakat Amerika Serikat.

Ketika misteri Holocaust makin terkuak di dunia internasional, justru di Indonesia, kelompok LibForAll dapat menggelar satu Konferensi yang mendukung klaim kaum Zionis atas Holocaust. Tentu, bagi Israel, ini prestasi yang membanggakan. Apalagi, pada bulan Desember 2007, LibForAll juga memberangkatkan lima orang Indonesia ke Israel. Situs harian Jerusalem Post pada 8 Desember 2007 menurunkan sebuah berita berjudul Indonesian "Peace Delegation Meet With Peres" (Delegasi Perdamaian dari Indonesia Temui Shimon Peres). LibForAll sangat membanggakan kedatangan delegasi Indonesia yang keberangkatannya juga diatur oleh Simon Wiesenthal Center. Karena itulah, mereka diberi kesempatan istimewa untuk bertemu langsung dengan Presiden Israel, Shimon Peres.

Melalui LibForAll, lobi-lobi Israel di Indonesia terus dijalankan. Sesuai dengan namanya, organisasi ini sangat aktif dalam melakukan proses liberalisasi pemikiran Islam. Dua organisasi Islam terbesar menjadi sasaran utama, yaitu NU dan Muhammadiyah. Situs LibForAll berisi banyak foto kegiatan yang melibatkan tokoh-tokoh kedua organisasi tersebut. Tentu ini adalah upaya propaganda LibForAll yang ingin membangun citra, seolah-olah mereka sudah berhasil 'menguasai' dan 'mengatur' kedua organisasi Islam tersebut.

Kita memahami bentuk propaganda model LibForAll ini. Padahal, faktanya, baik di tubuh NU maupun Muhammadiyah, resistensi terhadap Yahudi dan Israel sangatlah tinggi. Apalagi, setelah pembantaian ribuan warga Gaza oleh Israel, citra Israel sebagai negara biadab semakin tertanam secara mendalam pada benak umat Islam Indonesia. Namun, LibForAll, melalui situsnya, terus membanggakan kisah suksesnya dalam menanamkan lobi Yahudi dan menyebarkan paham liberalisme di Indonesia.

Salah seorang yang dibangga-banggakan oleh LibForAll adalah yaitu Prof. Dr. Abdul Munir Mulkhan, penasehat LibForAll yang juga guru besar UIN Yogya. Dalam situsnya, LibForAll menulis peran penting Munir Mulkhan dalam memberantas ekstrimisme di Muhammadiyah. Prestasi Munir dalam menolak ekstrimisme dan menjauhkan Muhammadiyah dari partai politik Islam, khususnya PKS, disebut sebagai sebuah prestasi besar ( a landmark achievement). PKS disebut identik dengan Hamas dan berafiliasi dengan kelompok radikal Ikhwanul Muslimin. LibForAll menulis:

"The new year arrived on the heels of a landmark achievement by LibForAll Advisor and Senior Fellow Dr. Abdul Munir Mulkhan (former Vice Secretary of the Muhammadiyah, the world's second-largest Muslim organization, with 30 million members). After a year-long campaign, Dr. Munir succeeded in mobilizing his organization to officially reject extremism and distance itself from Islamist political parties, which have penetrated the Muhammadiyah through the so-called "Tarbiyah," or Islamic Education, movement. The heavily-funded group thus rejected, the PKS, is the Indonesian political equivalent of Hamas, and is affiliated with the radical Muslim Brotherhood."

Prestasi Munir Mulkhan ini ditulis juga dalam sebuah artikel di Wall Street Jornal (10/4/2007) berjudul "The Exorcist: An Indonesian man seeks "to create an Islam that will make people smile" oleh Bret Stephens. Prof. Abdul Munir Mulkhan dikenal sebagai aktivis lintas agama yang memang sangat liberal. Ia sangat terobsesi untuk meletakkan nilai-nilai kemanusiaan universal di atas ajaran-ajaran agama yang ada.

Sekedar contoh, simaklah isi sebuah buku karya Prof. Abdul Munir Mulkhan berjudul Kesalehan Multikultural (2005) diterbitkan oleh Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP) Muhammadiyah. Dalam buku ini, secara tegas Munir menolak Pendidikan Tauhid seperti yang dipahami kaum Muslim selama ini. Sebagai gantinya, dia mengajukan gagasan 'Pendidikan Islam Multikultural'. Munir menulis:

"Jika tetap teguh pada rumusan tujuan pendidikan (agama) Islam dan tauhid yang sudah ada, makna fungsional dan rumusan itu perlu dikaji ulang dan dikembangkan lebih substantif. Dengan demikian diperoleh suatu rumusan bahwa Tuhan dan ajaran atau kebenaran yang satu yang diyakini pemeluk Islam itu bersifat universal. Karena itu, Tuhan dan ajaran-Nya serta kebenaran yang satu itu mungkin juga diperoleh pemeluk agama lain dan rumusan konseptual yang berbeda. Konsekuensi dari rumusan di atas ialah bahwa Tuhannya pemeluk agama lain, sebenarnya itulah Tuhan Allah yang dimaksud dan diyakini pemeluk Islam. Kebenaran ajaran Tuhan yang diyakini pemeluk agama lain itu pula sebenarnya yang merupakan kebenaran yang diyakini oleh pemeluk Islam." (hal. 182-183).

Konsepsi seperti itu adalah melihat masalah keagamaan dengan sudut pandang humanisme. Bukan sudut pandang Kristen, Yahudi, Islam, atau agama-agama lain. Bagi Islam, jelas bukan begitu cara memandang Tuhan dan agama-agama yang ada. Nabi Muhammad saw diutus untuk menjernihkan berbagai ajaran para nabi yang sudah diselewengkan oleh kaum Yahudi. (QS 2:75, 2:79). Berbagai tindakan syirik juga mendapatkan kecaman keras dalam al-Quran. Kurang jelas apakah pandangan Tauhid Islam selama ini? Mengapa Prof. Munir Mulkhan sampai berani mengusulkan agar pendidikan Tauhid Islam itu diubah konsepnya? Aneh juga, oleh PSAP, Munir dijuluki sebagai salah satu "Begawan Muhammadiyah", sehingga penerbitan buku ini ditulis sebagai "Seri Begawan Muhammadiyah."

Berpegang pada konsep kesamaan Tuhan pada semua agama itu, Munir menafikan konsep Tuhan pada masing-masing agama. Dia menulis:

"Bentuk-bentuk ritual yang sakral yang selama ini cenderung lebih "memanjakan" Tuhan dan tidak manusiawi, perlu dikembangkan sehingga menjadi ritus-ritus kultural yang sosiologis dan humanis. Tuhan yang Maha Tunggal itu adalah Tuhan yang diyakini pemeluk semua agama di dalam beragam nama dan sebutan. Surga dan penyelamatan Tuhan itu adalah surga dan penyelamatan bagi semua orang di semua zaman dalam beragam agama, beragam suku bangsa dan beragam paham keagamaan. Melalui cara ini, kehadiran Nabi Isa a.s. atau Yesus, Muhammad saw, Buddha Gautama, Konfusius, atau pun nabi dan rasul agama-agama lain, mungkin menjadi lebih bermakna bagi dunia dan sejarah kemanusiaan... Tuhan semua agama pun mungkin begitu kecewa melihat manusia menggunakan diri Tuhan itu untuk suatu maksud meniadakan manusia lain hanya karena berbeda pemahaman keagamaannya." (hal. 190).

Lihatlah, ketika bicara tentang Tuhan, Munir hanya menggunakan fantasinya. Padahal, dia sendiri tidak paham akan Tuhan. Dia mengharuskan Tuhan untuk mengikuti logikanya sendiri. Seolah-olah, dialah yang mengatur Tuhan. Padahal, sebagai orang yang mengaku Muslim, harusnya dia merujuk kepada konsep-konsep yang dibawa oleh utusan Allah, Nabi Muhammad saw. Karena dialah yang mendapatkan mandat dari Allah untuk menjelaskan siapa Allah dan bagaimana cara menyembah-Nya. Karena itulah, Nabi Muhammad saw mengajak kaum Musyrik Arab untuk beriman kepadanya dan menjauhi dosa syirik. Amat sangat jelas, apa misi Nabi Muhammad saw dan misi semua Nabi, yaitu untuk mengajak manusia agar jangan menyembah tuhan selain Allah (QS 16:36).

Jadi, konsep pendidikan agama Multikulturalisme yang dibawakan oleh Munir Mulkhan memang sangat bermasalah. Tapi, laksana virus, paham ini pun disebarkan oleh berbagai kalangan. Sebagian sudah mulai melangkah lebih jauh lagi dengan mengajukan konsep "Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural". Itulah judul sebuah buku yang ditulis seorang dosen di salah satu Perguruan Tinggi Islam di Jawa Tengah, yang diberi kata pengantar oleh Prof. Dr. Azyumardi Azra.

Misi buku ini juga sejalan dengan misi Free Mason, yaitu menghapus pemisah antar manusia: "Sebagai risalah profetik, Islam pada intinya adalah seruan pada semua umat manusia, termasuk mereka para pengikut agama-agama, menuju satu cita-cita bersama kesatuan kemanusiaan (unity of mankind) tanpa membedakan ras, warna kulit, etnik, kebudayaan, dan agama." (hal. 45).

Selain Munir Mulkhan, intelektual lain yang dibangga-banggakan oleh LibForAll untuk melakukan proses liberalisasi di Indonesia adalah Prof. Nasr Hamid Abu Zaid. Mulai 2007, LibForAll membuat sebuah proyek Tafsir Al-Quran yang dipimpin Abu Zaid, yang juga penasehat LibForAll, sebagaimana Munir Mulkhan. Tafsir ini akan menggunakan metode modern yang menolak metode panafsiran literal dan membuang pemikiran-pemikiran ekstrimisme. Ditulis di situsnya, bahwa Tafsir ini akan dikerjakan oleh sarjana-sarjana Quran terkemuka di dunia dari Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Tafsir Al-Quran ini nanti diharapkan dapat menjadi jembatan bagi kaum Muslim untuk menjembatani antara tradisi Islam dengan nilai-nilai kebebasan (freedom), kesetaraan, Hak Asasi Manusia, demokrasi, dan globalisasi.

Situs LibForAll juga memberikan perhatian khusus kepada kasus yang menimpa Abu Zaid pada bulan November 2007. Ketika itu, Abu Zaid gagal menghadiri acara Annual Conference on Islamic Studies di Riau dan juga satu seminar internasional di Malang. Oleh LibForAll, pihak-pihak yang menolak pemikiran Abu Zaid dicap sebagai kaum ekstrimis.

Sebuah prestasi lain yang dibanggakan oleh LibForAll di Indonesia adalah diterbitkannya buku berjudul 13 Abad Eksistensi Islam di Bumi Nusantara, pada Januari 2007. Buku ini dieditori oleh aktivis LibForAll, Ahmad Gaus dan Rektor UIN Jakarta Prof. Dr. Komaruddin Hidayat. Peluncuran buku ini berlangsung besar-besaran. Di situs LibForAll, ditampilkan tokoh-tokoh yang menghadiri acara tersebut, seperti Abdurrahman Wahid, Din Syamsuddin, dan Azyumardi Azra yang juga penasehat LibForAll.

Menyimak kiprah LibForAll di Indonesia, tampak bagaimana mereka menggunakan kekuatan dana yang sangat besar untuk membangun citra positif Israel di Indonesia. Dengan alasan memerangi ekstrimisme di kalangan Muslim, LibForAll juga berhasil menggaet kalangan elite Muslim untuk mendukung upaya liberalisasi Islam di Indonesia. Sebenarnya, jika dipikirkan, inilah politik belah bambu yang sejak dulu diterapkan oleh penjajah kepada umat Islam. Sebagian disanjung-sanjung dan diberi kenikmatan duniawi, sebagian lain diinjak dan dimaki-maki sebagai kaum ekstrimis.

Melalui berbagai kiprah dan opini yang dibangunnya, tampak LibForAll hanya memberikan pilihan kepada kita: berteman dengan Shimon Peres atau Hamas. Jika berteman dengan Peres, akan diberi julukan mulia sebagai "penyebar perdamaian". Jika berteman dengan Hamas, akan segera mendapatkan cap " ekstrimis". Silakan pilih! [Depok, 20 Februari 2009/www.hidayatullah.com]

Catatan Akhir Pekan [CAP] adalah kerjasama antara Radio Dakta 107 FM dan www.hidayatullah.com

Mahasiswi Non-Muslim di Amerika Ikut Acara Memakai Jilbab Sehari Penuh

ImageAlislamu.com -- "Memakai jilbab bukan sekadar untuk menutup aurat atau menyembunyikan aib yang ada pada dirinya, tapi merupakan kebanggaan dan penampilan yang penuh martabat," demikian ungkapan salah seorang mahasiswi non-muslim di Amerika setelah mengikuti acara memakai jilbab sehari penuh yang diadakan oleh mahasiswi muslimah di University of North Carolina, sebagaimana yang diberitakan oleh Islam0nline, Senin (23/2).

Menurut harian Teknikan Online, Ahad (22/2), sekelompok mahasiswi muslimah di University of North Carolina mengajak rekan-rekannya, baik dari kalangan mahasiswi muslimah yang tidak berjilbab ataupun mahasiswi non-muslim untuk ikut berpartisipasi dalam acara memakai jilbab sehari penuh dengan tujuan untuk memperkenalkan pakaian kaum muslimah.

Acara itu diikuti oleh 28 mahasiswi non-muslim dan puluhan mahasiswi muslimah lainnya yang tak berjilbab. Selain memakai jilbab, mereka juga harus mengikuti kebiasaan hidup kaum muslimah. Mereka dilarang meminum minuman berakohol, makan daging babi, dan kebiasaan haram lainnya.

Menurut pencetus ide acara ini, Sarah Yasin, sebenarnya ide untuk mengadakan acara semacam ini sudah ada sejak akhir musim panas lalu. Ia ingin mengetahui bagaimana perasaan orang lain memakai jilbab, mengetahui persepsi masyarakat mengenai jilbab dan mengetahui bagaimana reaksi orang lain melihat orang berjilbab. Sarah ingin bagi-bagi pengalamannya kepada kaum hawa lainnya.

Pada akhir acara, Sarah ingin mengetahui kesan dari para mahasiswi non-muslim yang mengikuti acara itu. Keinginannya pun akhirnya terjawab, mayoritas mahasiswi non-muslim merasa tertarik dengan acara semacam itu. Pasalnya, sebagian mereka ingin acara memakai baju muslimah ini diadakan tidak hanya sehari, tapi lebih lama lagi.

Salah seorang mahasiswi non-muslim, Megan Itski berkomentar, "Saya ingin sekali mengikuti acara ini, ide mengadakan acara seperti ini sangat baik dan menarik. Selama sehari penuh saya merasakan sesuatu yang tidak biasa saya lakukan."

"Dengan memakai jilbab, saya merasa dihormati oleh orang lain," tutur Frankly Sawrtne yang juga seorang mahasiswi non-muslim yang ikut dalam acara itu.

Di akhir acara, mereka mengambil kesimpulan bahwa memakai jilbab bukan sekeaar untuk menutupi aurat dari orang lain dan bukan untuk menutupi aib yang dimilikinya, tapi lebih dari itu, jilbab merupakan suatu kebanggaan dan kemuliaan.

Sementara itu, Aisyah--yang merupakan salah seorang peserta dari kaum muslimah --mengatakan, "Sesungguhnya mereka ingin mengetahui bagaimana kepribadian dan akhalak orang-orang yang memakai jilbab."

"Pada awalnya saya minder dan malu memakai jilbab, tapi saya mendapat dukungan yang kuat dari teman-temanku yang terus memberi semangat untuk memakai jilbab," ungkap Aisyah menceritakan awal mula ia memakai jilbab.

Seorang mahasiswi muslimah lainnya mengatakan, "Saya bersyukur kampus saya tidak menentang acara itu, bahkan justru mendukungnya."

"Saya merasa bagian dari masyarakat muslimah berjilbab, dan pemakaian jilbab tidak menghalangiku untuk melakukan rutinitas yang biasa saya lakukan, termasuk olahraga," tutur Sarah yang juga mahasiswi di Universitas itu

Minggu, 15 Februari 2009

Perempuan Berkalung Sorban VS Puritan Berkalung Sorban

Si Hanung punya film feminisme nye pake kedok islam, yang nanti bikin para perempuan - perempuan tambah teriak aje tuh ma yang nama nya emansimpanse, termasuk salah satu adik perempuan kami yang tambah kesodok otak nya gara - gara nonton film doski, waduh ga kebayang klo nanti adik-adik perempuan kami ikut - ikut aksi teriak-teriak emansimpanse apalagi jd orator nye,Naudzubillah...Nah, scara kami gak punya modal buat bikin film untuk melawan film2 macem doski....jd biarkan kami melawan walau hanya dengan sebatas cover film abal2an.hahahaha...

PURITAN BEKALUNG SORBAN (i am fascist anti fasik action)
Sebuah khayalan film bertemakan military fascist a.k.a pasukan militansi penyebar tobat.

Gak perlu repot,buang duit dan buang waktu untuk beli tiket antri di loket bioskop, colok kabel ampe klik tombol on si kotak busuk, karna gak bakal ada film ini. Jadi hanya dengan korbankan waktu 60detik untuk menonton film ini dalam dalam dunia khayalan kalian. judul, tema dan pemeran dapat diganti menurut khayalan kalian.

Peringatan keras!!! Tidak baik berkhayal dengan waktu yang cukup lama apalagi ampe bengong benggong!!! Secara setan terus menggoda.

Utopis memang, tapi efek dari cover film abal2n ini sedikitnya menambah ghirah untuk melawan kebatilan.

LAWAN MEDIA-MEDIA BUSUK(KEBATILAN) !!!

I AM FASCIST ANTI FASIK ACTION!!!

ALLOHU AKBAR!!!

PURITAN BERKALUNG SORBAN!
BOIKOT FILM BUSUK HANUNG OPPORTUNIS BERBAJU FILM ISLAM!

berikut tulisan menarik dari Tegakluruskelangit!
FILM PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN…PROPAGANDA JIL TTG FEMINISM…!!!

”Di film produksi Starvision ini, sepertinya sutradaranya hendak mengulang suksesnya ketika membidani Ayat-Ayat Cinta. Dengan setting kehidupan pondok pesantren di Jawa Timur –yang boleh dibilang masih memegang ajaran salaf– itu menggambarkan perjuangan sesosok ‘perempuan’ yang masih dianggap makhluk kedua. Sosok perempuan itu bernama Annisa oleh Revalina S Temat, yang mencoba bangkit dari kekangan aturan keluarga yang menjadikan "gengsi" agama sebagai tameng. Meski pada kenyataannya segala aturan itu akhirnya mendapatkan perlawanan dari kaum perempuan yang ingin "bebas" dalam menentukan pilihan.

Dan memang itu yang mereka cari, meski belum mengetahui secara benar hak dan kewajibannya yang sejatinya telah diatur dalam ajaran agama itu sendiri .

Suatu penyelewengan akidah dengan membawakan ”false” propaganda-propaganda ”kesetaraan gender” yang sangat getol dilakukan oleh JIL (Jaringan Islam Liberal)...dengan memanfaat kesalahan segelintir manusia tapi di pelintir bahwa itu suatu kesalahan keyakinan yag dalam hal ini adalah agama Islam...

Apa lagi beberapa pemeran dalam film tersebut adalah non muslim..atau juga muslim ceremonial belaka...sehingga mereka tidak sadar bahwa telah menjadi alat propaganda dari musuh-musuh Islam.

Hmm film yang penuh dongeng dan sarat dengan pesan-pesan sponsornya...
Yang harus dikritisi. Misalnya cara berkomunikasi antara pendakwah dan yang didakwahi yang notabene antara laki-laki dan perempuan, dalam film tersebut sangat kebabalasan dan cenderung menjadi ”fitnah”

Film yang cukup vulgar. Apa ini masuk kategori cinema lendir ya? Hmm, kurang tau juga sih batasannya sampek mana hehehe, jadi saya tidak berhak menilai ini cinema lendir atau bukan ;) . imaginasi sutradara yang berlebihan

Sabar sebentar lagi juga akan ada film dengan judul ”Laki-laki yang melahirkan” yakin...sponsornya juga JIL serta donaturnya....

Menghadirkan agama Islam sebagai agama pembebasan, melihat selama ini banyak orang yang memiliki interpretasi berbeda tentang agama, namun dalam pandangan kita, Islam tetap agama, karena itu agama itu banyak interpretasinya. Akibatnya banyak orang yang mengatas namakan Islam sebagai alasan untuk menindas orang lain, dan juga menggunakan Islam untuk melakukan fitnah terhadap Islam itu sendiri, didalam film tersebut dipelintir menjadi Islam agama penindasan

Kesimpulannya ini adalah film yang sarat dengan fitnah dan dongeng yang menjual isue kesetaraan gender serta femism sebagai salah satu propaganda kaum liberal...!!!

Karena tanpa perlu di hebohkan pun agama Islam sangat menghormati posisi seorang perempuan..contohnya surga adalah dibawah telapak kaki ibu..

Lebih Baik Pakai Pampers Daripada Mati di Tangan Al-Qassam

Pasukan Al-Qassam memergoki tentara Israel mengenakan Pampers, karena mereka takut buang hajat di luar tank

Hidayatullah.com—Bukan hanya bayi yang mengenakan popok alias pampers. Pasuka PampersTetapi tentara Yahudi-Israel juga mengenakannya. Tapi bukan karena mereka suka ngompol. Ini disebabkan karena mereka takut buang air di luar kendaraan tempur karena khawati serangan para pejuang Al-Qassam.

Mungkin karena ketakutan itulah yang membuat alas an pasukan Israel hingga memutuskan mengenakan Pampers. Gara-gara sikapnya yang lucu ini, para pemuda Palestina memberi julukan baru pada mereka dengan sebuah Jaish Pampers (tentara Pampers).

Julukan ini bukanlah tanpa dasar, para pejuang Al-Qassam berhasil mengungkap bahwa pasukan Israel memakai penampung air seni, yang biasa dipakai anak-anak atau para manula.

Lewat jumpa pers, di hadapan para wartawan yang ditayangkan channel Al Quds, pasca pertempuran Al Furqan, beberapa waktu lalu.

"Di mana keberanian tentara itu (Israel), yang menyerang dengan dukungan teknologi. Dari udara, dari atas awan, dari laut, serta dari dalam tank mereka yang terlindungi, untuk menghadapi para pemuda yang tidak memiliki banyak persenjataan, akan tetapi mereka bisa mengalahkan," ujarnya.

"Dan kami akan menggambarkan kepengecutan para tentara Zionis itu, adalah hal yang paling aneh, bahwa yang selalu kita nilai sebagai militer yang terkuat di dunia ternyata mengenakan Pampers, dan mereka tidak mau keluar dari tank, untuk menghadapi para pejuang," tambah pejuang Al-Qassam.

Kontan, kabar itu menjadi bahan tertawaan penduduk Palestina serta ramai dibicarakan dalam forum-forum diskusi di internet. Bermacam-macam komentar beredar, "bisa-bisa pemerintahan Israel akan memboikot produk Pampers, karena telah menyebabkan mereka kalah perang", "pesawat tempur Israel terpaksa kembali ke pangkalan mereka, karena pilotnya lupa belum mengganti Pampersnya yang lama", ada juga komentar, "militer Israel telah menghubungi perusahaan Pampers agar memperbesar ukuran, agar lebih bisa tahan lama"

Bocah Inggris Usia 13 Tahun Jadi Ayah

Usianya baru 13 tahun, tapi ia terpaksa menjadi seorang setelah pacarnya diketahui hamil. Beginilah akibat pergaulan bebas remaja

Hidayatullah.com--Seorang murid sekolah Inggris berusia 13 tahun menjadi ayah, Alfi Pattensetelah pacarnya yang berusia 15 tahun melahirkan anak, demikian dilaporkan Jumat.

Kelahiran ini memicu perdebatan mengenai tingginya tingkat kehamilan di kalangan remaja Inggris.

Alfie Patten, yang suaranya belum lagi pecah sebagaimana lazimnya bila seorang anak beranjak dewasa, mengakui belum tahu bagaimana ia dan kekasihnya akan mengurus putrinya, Maisie Rixane, yang lahir Senin.

Namun begitu, Patten berjanji akan menjadi ayah yang baik.

"Saya tak bisa berpikir apakah kami mampu mengurusnya. Saya betul-betul tak mendapat uang saku. Ayah saya kadang-kadang memberi saya 10 pound (sekitar Rp160.000)," ujar remaja setinggi 1,22 meter dari Eastbourne, Inggris selatan, itu kepada tabloid Sun, seperti dikutip AFP.

"Ketika ibu saya tahu, saya kira saya kan dimarahi. Saya tak tahu bagaimana rasanya menjadi ayah. Namun begitu, saya akan bersikap baik dan marawatnya."

Kasus ini mengundang tanggapan serius dari Perdana Menteri Gordon Brown, sebaliknya seorang pemimpin oposisi dari partai Konservatif, menyatakan masalah ini merupakan contoh dari kehancuran kehidupan sosial di Inggris.

"Saya tak tahu secara rinci kasus ini, namun tentu saja semua dari kita ingin menghindari kehamilan di kalangan remaja," kata Brown.

Namun demikian, Iain Duncan Smith, anggota parlemen senior dan mantan pemimpin Partai Konservatif, menyatakan kita perlu berbicara mengenai kehancuran keluarga di Inggris.

Polisi sebetulnya dapat bertindak atas seks usia dini ini, karena batas usia untuk hal ini di Inggris adalah 16 tahun, namun mereka menyatakan tak akan mengambil tindakan apa-apa.

Keluarga orang tua baru dan muda tersebut kabarnya juga mendukung mereka.

Ayah Patten, Dennis (45 tahun) dan putranya akan bertanggung jawab penuh atas peran barunya sebagai orang tua.

"Sebetulnya ia bisa saja menolak dan duduk tenang di rumah main playstation. Akan tetapi tidak, ia ada di rurmah sakit setiap hari," katanya.

Menurut laporan Sun, bayi tersebut, yang berbobot 3,27 kilogram, merupakan hasil hubungan tanpa alat kontraseptif pada suatu malam. Ia saat itu baru berusia 12 tahun.

Israel Pusing : Kelompok Palestina Menyatu

ImageJuru Bicara Gerakan Jihad Islam Palestina, Ahmad al-Mudallal menilai eskalasi brutalitas militer Rezim Zionis Israel ke kawasan Otorita Palestina bertujuan menggagalkan dialog rekonsiliasi nasional antarkelompok Palestina.

Ahmad al-Mudallal dalam wawancaranya dengan Al-Alam mengatakan, Zionis akan meningkatkan aksi brutalnya setiap kali kelompok Palestina berkumpul untuk membicarakan gencatan senjata atau dialog nasional guna mengakhiri perselisihan internal. Ditambahkannya, aksi itu bertujuan mencegah persatuan kelompok Palestina.

Seraya menegaskan inkonsistensi Rezim Zionis Israel terhadap gencatan senjata dan kesepakatan lainnya, A-Mudallal menandaskan, gencatan senjata tidak mungkin tercapai tanpa pembukaan jalur penyeberangan, pencabutan blokade, dan penghentian serangan. Ditambahkannya, gencatan senjata sebelumnya gagal karena sejumlah pelanggaran yang dilakukan Rezim Zionis Israel. Jubir Jihad Islam ini menegaskan, gencatan senjata sia-sia belaka selama Israel tidak memberikan jaminan kongkrit terkait implementasi seluruh poin dalam kesepakatan tersebut.

Carter Akui Peran Hizbullah dan Hamas

Mantan Presiden AS, Jimmy Carter, menyinggung pentingnya peran gerakan muqawama Islam Hizbullah dan Hamas di Timur Tengah seraya menyebut Hizbullah sebagai pemenang dalam pemilu parlemen Lebanon mendatang.

Carter dalam wawancaranya dengan koran Zionis Haaretz edisi Jumat (13/2) mengakui posisi penting Hizbullah di kawasan terutama pasca perang 33 hari. Ditegaskannya, kemungkinan besar Hizbullah meraih kemenangan dalam pemilu parlemen Lebanon mendatang. Menurutnya, Israel dalam perang di Gaza mengulang kesalahan pada perang 33 hari di Lebanon.

Menyinggung peran Hizbullah dan Hamas dalam proses perdamaian di kawasan, Jimmy Carter mengatakan perdamaian Palestina bergantung pada rekonsiliasi internal. Ditambahkannya, jika rezim Zionis Israel membuka pintu-pintu penyeberangan Gaza dan mengijinkan masuknya bahan makanan ke Gaza, maka perang 22 hari itu tidak akan meletus

Zardari : Taliban Semakin Membesar di Pakistan

Masya Allah, Mujahidin di Pakistan kian hari kian membesar dengan pertolongan Allah. Penguasa munafik, Zardari mengakui jika Taliban telah benar-benar menjadi sebuah angkatan perang yang dipenuhi dengan "orang-orang asing". "Taliban sungguh hadir dalam jumlah besar di daratan Pakistan. Ya, itu adalah fakta," ujar Zardari dalam sebuah wawancara eksklusif selama kurang lebih 60 menit oleh sebuah stasiun tv swasta luar negeri, yang dipublikasikan Jumat (13/2).

Presiden AS, Barack Obama mengatakan di minggu ini, tidak ada keraguan bahwa para "teroris" berlindung dengan aman di wilayah suku di Pakistan, dan Amerika ingin meyakinkan Islamabad untuk menjadi sekutu yang kuat dalam memeranginya.

Obama dan Zardari telah melakukan pembicaraan melalui telepon, Rabu (11/2) lalu. Dua hal yang didiskusikan salah satunya adalah semakin meningkatnya perlawanan Taliban dan Al-Qaeda terhadap tentara AS dan pemerintahan Afghanistan.

Zardari telah meletakkan sekitar 120.000 tentaranya untuk memerangi Taliban. Namun, setiap harinya pasukan Taliban bukan mengecil melainkan semakin membesar. Sebagian dari keamanan Pakistan memilih untuk berhenti dari pekerjaan mereka, sebagian lagi memilih untuk bergabung dengan mujahidin.

"Kami tidak melakukan ini untuk siapapun (AS-red)," ujar Zardari. "Kami melakukannya karena, di sana terdapat fakta, Taliban mencoba untuk mengambil alih Pakistan," lanjutnya.

"Jadi, kami melakukan perang terhadap mereka, yang ingin menjatuhkan kedaulatan Pakistan. Kami tidak melakukan perjuangan untuk siapapun."

'Project Isa' untuk Kafirisasi Muslim Asia


Sebuah organisasi neo misionaris sedang berupaya menyebarkan ajaran Kristiani di antara pemuda Muslim Asia melalui siaran radio.

Kegiatan kristenisasi ini dijalankan melalui sebuah program radio, dengan sebuah tema peran muslim dalam mencintai dan menghormati Jesus.

"Kami meminta kepada rakyat Tuhan (orang kristen) untuk berdoa dan mendukung kami dalam kegiatan kami membawa cinta Jesus kepada dunia Islam," demikian kata Gregg Harris, presiden Perusahaan Penyiaran Timur Jauh/Far East Broadcasting Company (FEBC), yang dikutip oleh Mission Network News (MNN) Jum'at, 12 February.

"FEBC telah melakukan siaran kepada dunia Islam selama beberapa tahun dan kami menjumpai jika Muslim mendengar tentang cinta Tuhan, mereka bergegas untuk mengetahui lebih banyak lagi."

FEBC yang telah melakukan siaran udara program-program kafirisasi melalui lebih dari 150 bahasa yang ada di dunia, telah meluncurkan program jangka panjang untuk kristenisasi di banyak negara-negara Islam.

Melalui programnya yang mereka beri nama "Project Isa", menargetkan Muslimin di Indonesia, Bangladesh, India dan Pakistan, yang membentuk setengah populasi Islam di seluruh dunia. FEBC juga telah menyelesaikan tahapan pertama "Project Isa" di Indonesia. Selain itu, Kazakhstan juga menjadi sasaran kafirisasi selanjutnya.

FECB adalah radio kristen yang memiliki transmiter penyiaraan di berbagai penjuru dunia. Didirikan tahun 1945 setelah perang dunia II, dengan sasaran negara Muslim di kawasan Asia.
(rmd/iol)

Ribuan Warga Swat Demonstrasi Dukung Penerapan Syariah Islam

Posted : Sabtu, 14-02-2009 | 00:02:32 WIB


barikot
Ribuan Orang Berdemo di Desa Bari Kot Dukung Penerapan Syariah Islam Taliban

Swat - Ribuan orang berunjuk rasa menyatakan dukungan terhadap penerapan hukum Islam oleh Taliban. Taliban akan menerapkan hukum Islam di distrik Swat Propinsi Perbatasan Baratlaut, Pakistan.

Para pengunjukrasa datang dari beberapa bagian distrik, kemudian berkumpul di desa Bari Kot Pakistan pada hari Rabu.

Berdasarkan laporan dari lapangan, para demonstran mengancam akan melakukan demonstrasi serupa di Islamabad jika Syariah Islam tidak diterapkan di distrik Swat dalam tiga hari ini.

Dalam aksinya para demonstran mengecam operasi militer yang menewaskan penduduk sipil dan mendesak pemerintah segera mencabut jam malam yang diterapkan di distrik itu.

Aksi ini diikuti lebih dari 15.000 orang.

Ini adalah demonstrasi kedua untuk mendukung Taliban dalam dua hari ini. Pada hari Selasa juga digelar demonstrasi di Peshawar dan distrik Swat. Aksi ini menjadi bukti bahwa gerakan Taliban mendapat dukungan rakyat sipil.

Kepala CIA: Krisis Global Menjadi Ancaman Terbesar Bagi AS


Cetak halaman ini Kirim halaman ini ke teman via E-mail
Fani
Saturday, 14 February 2009

ImageAlislamu.com -- Kepala Central Intelligence Agency (CIA) AS, Dennis Blair memperingatkan, ketidak stabilannya perekonomian Amerika dan semakin meluasnya krisis global merupakan ancaman terbesar bagi AS, lebih besar dari pada ancaman teroris.

"Ancamannya melebihi ancaman teroris," katanya sebagaimana yang dikutip oleh harian New York Times dan dilansir oleh laman almokhtsar, Sabtu (14/2).

Pendapatnya itu cukup beralasan, menurutnya bila krisis dialami oleh warga AS dan banyak diantara mereka yang menjadi pengangguran akibat di PHK, maka tidak sedikit diantara mereka yang akan melakukan tindakan kriminal sehingga akan mengacaukan keamanan AS.

"Bila krisis terus meluas, maka akan banyak muncul pengangguran dan kejahatan," jelasnya.

Selain itu, para pengamat ekonomi di AS dan juga kepala CIA memperkirakan krisis global yang mendera AS akan berlangsung dalam waktu yang tidak sebentar, tak heran bila krisis global sangat dikhawatirkan oleh negara itu melebihi kekhawatirannya terhadap ancaman teroris.

"Krisis global akan merusak reputasi Amerika dan hal itu akan berlangsung dalam waktu yang berkepanjangan," ujarnya.

Selain khawatir terhadap ancaman krisis global, Blair juga merasa sangsi bila kedepannya Amerika dapat mengendalikan kembali perekonomian dunia.

"Setelah terjadinya krisis global ini, saya meragukan AS dapat mengendalikan perekonomian dunia kembali atau tidak," jelasnya pada acara kongres yang membahas seputar ancaman teroris dan perkembangan senjata nuklir,

Kamis, 05 Februari 2009

Anjing Israel ”Tunduk” kepada Mujahidin

”Kami adalah para mujahidin di jalan Allah”, kata salah satu mujahidin. Dan anjing pelacak Israel pun tunduk

Hidayatullah.com--Riwayat tentang karamah mujahidin di pertempuran Gaza semakinAnjing banyak, terutama setelah kembalinya para pejuang dari medan pertempuran. Salah satu ”keajaiban” tersiar di forum-forum internet Palestina adalah, kisah tentang jinaknya anjing-anjing tentara Israel ketika berhadapan dengan para mujahidin.

Fenomena ini terjadi tatkala sekumpulan mujahidin Al Qassam melakukan ribath (berjaga) di front tengah malam. Tiba-tiba muncul seekor anjing militer Israel jenis doberman, yang memang dilatih khusus untuk membantu pasukan Israel menemukan penyimpanan senjata dan persembunyian para mujahidin. Anjing besar ini mendekat dengan menampakkan sikap ”tidak bersahabat”.

Periwayat cerita ini menyebutkan, bahwa salah satu dari mujahidin mengatakan kepada anjing tersebut. ”Kami adalah para mujahidin di jalan Allah, dan kami diperintahkan untuk tetap berada di tempat ini, menjauhlah dari kami, dan jangan menimbulkan masalah untuk kami”.

Setelah itu, si anjing duduk dengan dua tangannya dijulurkan ke depan dan diam. Akhirnya salah satu mujahidin mendekatinya, dan memberinya beberapa korma. Dengan tenang anjing itu memakan korma itu, setelah itu ia beranjak dan pergi meninggalkan tempat itu. [tho/nafidzahmishr/www.hidayatullah.com]

Tentara Israel bersama anjing pelacak [Photo by Christopher Furlong/Getty Images]

Suku Indian Cherokee dahulu adalah muslim


Benarkah? Ya benar sekali, dalam sejarah yang tidak terungkap dan tidak pernah terungkap dan hanya diungkap di kalangan akedemisi yang berhubungan dengan sejarah, tercatat bahwa suku indian Cherokee mayoritas beragama muslim. Sebagai bukti bahwa hal itu memang benar, kalau ada rejeki dan kesempatan bisa berkunjung ke perpustakaan kongres amerika (Library of Congress) silahkan minta untuk ditunjukkan arsip perjanjian antara pemerintah AS dan orang-orang indian suku Cherokee pada tahun 1787.

Disana akan terlihat tanda tangan kepala suku Cherokee saat itu dengan nama Abdel-Khak and Muhammad Ibn Abdullah

Subhanalloh….

Kok bisa?

Sejarahnya panjang,

Semangat orang-orang Islam dan Cina saat itu untuk mengenal lebih jauh planet (tentunya saat itu nama planet belum terdengar) tempat tinggalnya selain untuk melebarkan pengaruh, mencari jalur perdagangan baru dan tentu saja memperluas dakwah Islam mendorong beberapa pemberani di antara mereka untuk melintasi area yang masih dianggap gelap dalam peta-peta mereka saat itu.

Beberapa nama tetap begitu kesohor sampai saat ini bahkan hampir semua orang pernah mendengarnya sebut saja Tjeng Ho dan Ibnu Batutta, namun beberapa lagi hampir-hampir tidak terdengar dan hanya tercatat pada buku-buku akademis.

Para ahli geografi dan intelektual dari kalangan muslim yang mencatat perjalanan ke benua Amerika itu adalah Abul-Hassan Ali Ibn Al Hussain Al Masudi (meninggal tahun 957), Al Idrisi (meninggal tahun 1166), Chihab Addin Abul Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) dan Ibn Battuta (meninggal tahun 1369).

Menurut catatan ahli sejarah dan ahli geografi muslim Al Masudi (871 - 957), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad seorang navigator muslim dari Cordoba di Andalusia, telah sampai ke benua Amerika pada tahun 889 Masehi. Dalam bukunya, ‘Muruj Adh-dhahab wa Maadin al-Jawhar’ (The Meadows of Gold and Quarries of Jewels), Al Masudi melaporkan bahwa semasa pemerintahan Khalifah Spanyol Abdullah Ibn Muhammad (888 - 912), Khashkhash Ibn

Saeed Ibn Aswad berlayar dari Delba (Palos) pada tahun 889, menyeberangi Lautan Atlantik, hingga mencapai wilayah yang belum dikenal yang disebutnya Ard Majhoola, dan kemudian kembali dengan membawa berbagai harta yang menakjubkan.

Sesudah itu banyak pelayaran yang dilakukan mengunjungi daratan di seberang Lautan Atlantik, yang gelap dan berkabut itu. Al Masudi juga menulis buku ‘Akhbar Az Zaman’ yang memuat bahan-bahan sejarah dari pengembaraan para pedagang ke Afrika dan Asia.

Dr. Youssef Mroueh juga menulis bahwa selama pemerintahan Khalifah Abdul Rahman III (tahun 929-961) dari dinasti Umayah, tercatat adanya orang-orang Islam dari Afrika yang berlayar juga dari pelabuhan Delba (Palos) di Spanyol ke barat menuju ke lautan lepas yang gelap dan berkabut, Lautan Atlantik. Mereka berhasil kembali dengan membawa barang-barang bernilai yang diperolehnya dari tanah yang asing.

Beliau juga menuliskan menurut catatan ahli sejarah Abu Bakr Ibn Umar Al-Gutiyya bahwa pada masa pemerintahan Khalifah Spanyol, Hisham II (976-1009) seorang navigator dari Granada bernama Ibn Farrukh tercatat meninggalkan pelabuhan Kadesh pada bulan Februari tahun 999 melintasi Lautan Atlantik dan mendarat di Gando (Kepulaun Canary).

Ibn Farrukh berkunjung kepada Raja Guanariga dan kemudian melanjutkan ke barat hingga melihat dua pulau dan menamakannya Capraria dan Pluitana. Ibn Farrukh kembali ke Spanyol pada bulan Mei 999.

Perlayaran melintasi Lautan Atlantik dari Maroko dicatat juga oleh penjelajah laut Shaikh Zayn-eddin Ali bin Fadhel Al-Mazandarani. Kapalnya berlepas dari Tarfay di Maroko pada zaman Sultan Abu-Yacoub Sidi Youssef (1286 - 1307) raja keenam dalam dinasti Marinid. Kapalnya mendarat di pulau Green di Laut Karibia pada tahun 1291. Menurut Dr. Morueh, catatan perjalanan ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuwan Islam.

Sultan-sultan dari kerajaan Mali di Afrika barat yang beribukota di Timbuktu, ternyata juga melakukan perjalanan sendiri hingga ke benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul-Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 - 1384) memerinci eksplorasi geografi ini dengan seksama. Timbuktu yang kini dilupakan orang, dahulunya merupakan pusat peradaban, perpustakaan dan keilmuan yang maju di Afrika. Ekpedisi perjalanan darat dan laut banyak dilakukan orang menuju Timbuktu atau berawal dari Timbuktu.

Sultan yang tercatat melanglang buana hingga ke benua baru saat itu adalah Sultan Abu Bakari I (1285 - 1312), saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312 - 1337), yang telah melakukan dua kali ekspedisi melintas Lautan Atlantik hingga ke Amerika dan bahkan menyusuri sungai Mississippi.

Sultan Abu Bakari I melakukan eksplorasi di Amerika tengah dan utara dengan menyusuri sungai Mississippi antara tahun 1309-1312. Para eksplorer ini berbahasa Arab. Dua abad kemudian, penemuan benua Amerika diabadikan dalam peta berwarna Piri Re'isi yang dibuat tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I tahun 1517. Peta ini menunjukkan belahan bumi bagian barat, Amerika selatan dan bahkan benua Antartika, dengan penggambaran pesisiran Brasil secara cukup akurat.


Bicara tentang Cherokee tentu saja tidak bisa lepas dari Sequoyah (portait kiri atas). Seorang asli suku Cherokee yang menghidupkan kembali Syllabary suku mereka pada 1821. Syllabary adalah semacam aksara barangkali, bila kita mengenalnya dengan abjad A sampai Z maka suku Cherokee memiliki cara sendiri untuk aksara-nya. Yang membuatnya sangat luar biasa adalah ternyata aksara yang ditemukan kembali oleh Sequoyah mirip sekali dengan aksara Arab (lihat gambar kanan). Beberapa tulisan cherokee abad ke-7 yang ditemukan terpahat pada bebatuan di Nevada bahkan sangat mirip dengan tulisan “Muhammad” dalam bahasa Arab.



Bukti lainnya adalah, Columbus sendiri mengetahui bahwa orang-orang Carib (Karibia) adalah pengikut Nabi Muhammad. Dia faham bahwa orang-orang Islam telah berada di sana terutama orang-orang dari Pantai Barat Afrika. Mereka mendiami Karibia, Amerika Utara dan Selatan. Namun tidak seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak rakyat Amerika. Orang-Orang Islam datang untuk berdagang dan bahkan beberapa menikahi orang-orang pribumi.

Lebih lanjut Columbus mengakui pada 21 Oktober 1492 dalam pelayarannya antara Gibara dan Pantai Kuba melihat sebuah masjid (berdiri di atas bukit dengan indahnya menurut sumber tulisan lain). Sampai saat ini sisa-sisa reruntuhan masjid telah ditemukan di Kuba, Mexico, Texas dan Nevada.

Dan tahukah anda? 2 orang nahkoda kapal yang dipimpin oleh Columbus kapten kapal Pinta dan Nina adalah orang-orang muslim yaitu dua bersaudara Martin Alonso Pinzon dan Vicente Yanex Pinzon yang masih keluarga dari Sultan Maroko Abuzayan Muhammad III (1362). [THACHER,JOHN BOYD: Christopher Columbus, New York 1950]

Dan mengapa hanya Columbus saja yang sampai saat ini dikenal sebagai penemu benua amerika? Karena saat terjadi pengusiran kaum yahudi dari spanyol sebanyak 300.000 orang yahudi oleh raja Ferdinand yang Kristen, kemudian orang-orang yahudi menggalang dana untuk pelayaran Columbus dan berita ‘penemuan benua Amerika’ dikirim pertama kali oleh Christopher Columbus kepada kawan-kawannya orang Yahudi di Spanyol. Pelayaran Columbus ini nampaknya haus publikasi dan diperlukan untuk menciptakan legenda sesuai dengan ‘pesan sponsor’ Yahudi sang penyandang dana. Kisah selanjutnya kita tahu bahwa media massa dan publikasi dikuasai oleh orang-orang Yahudi yang bahkan dibenci oleh orang-orang seperti Henry Ford si raja mobil Amerika itu. Maka tampak ada ketidak-jujuran dalam menuliskan fakta sejarah tentang penemuan benua Amerika. Penyelewengan sejarah oleh orang-orang Yahudi yang terjadi sejak pertama kali mereka bersama-sama orang Eropa menjejakkan kaki ke benua Amerika.

Dan tahukah anda? sebenarnya laksam ana Zheng He atau yang di Indonesia lebih dikenal dengan nama laksamana Cheng Ho adalah penemu benua amerika pertama, sekitar 70 tahun sebelum Columbus.

Sekitar 70 tahun sebelum Columbus menancapkan benderanya di daratan Amerika, Laksamana Zheng He sudah lebih dulu datang ke sana. Para peserta seminar yang diselenggarakan oleh Royal Geographical Society di London beberapa waktu lalu dibuat terperangah. Adalah seorang ahli kapal selam dan sejarawan bernama Gavin Menzies dengan paparannya dan lantas mendapat perhatian besar.

Tampil penuh percaya diri, Menzies menjelaskan teorinya tentang pelayaran terkenal dari pelaut mahsyur asal Cina, Laksamana Zheng He (kita mengenalnya dengan Ceng Ho-red). Bersama bukti-bukti yang ditemukan dari catatan sejarah, dia lantas berkesimpulan bahwa pelaut serta navigator ulung dari masa dinasti Ming itu adalah penemu awal benua Amerika, dan bukannya Columbus.

Bahkan menurutnya, Zheng He 'mengalahkan' Columbus dengan rentang waktu sekitar 70 tahun. Apa yang dikemukakan Menzies tentu membuat kehebohan lantaran masyarakat dunia selama ini mengetahui bahwa Columbus-lah si penemu benua Amerika pada sekitar abad ke-15. Pernyataan Menzies ini dikuatkan dengan sejumlah bukti sejarah. Adalah sebuah peta buatan masa sebelum Columbus memulai ekspedisinya lengkap dengan gambar benua Amerika serta sebuah peta astronomi milik Zheng He yang dosodorkannya sebagai barang bukti itu. Menzies menjadi sangat yakin setelah meneliti akurasi benda-benda bersejarah itu.

''Laksana inilah yang semestinya dianugerahi gelar sebagai penemu pertama benua Amerika,'' ujarnya. Menzies melakukan kajian selama lebih dari 14 tahun. Ini termasuk penelitian peta-peta kuno, bukti artefak dan juga pengembangan dari teknologi astronomi modern seperti melalui program software Starry Night.

Dari bukti-bukti kunci yang bisa mengubah alur sejarah ini, Menzies mengatakan bahwa sebagian besar peta maupun tulisan navigasi Cina kuno bersumber pada masa pelayaran Laksamana Zheng He. Penjelajahannya hingga mencapai benua Amerika mengambil waktu antara tahun 1421 dan 1423. Sebelumnya armada kapal Zheng He berlayar menyusuri jalur selatan melewati Afrika dan sampai ke Amerika Selatan.

Uraian astronomi pelayaran Zheng He kira-kira menyebut, pada larut malam saat terlihat bintang selatan sekitar tanggal 18 Maret 1421, lokasi berada di ujung selatan Amerika Selatan. Hal tersebut kemudian direkonstruksi ulang menggunakan software Starry Night dengan membandingkan peta pelayaran Zheng He.

"Saya memprogram Starry Night hingga masa di tahun 1421 serta bagian dunia yang diperkirakan pernah dilayari ekspedisi tersebut," ungkap Menzies yang juga ahli navigasi dan mantan komandan kapal selam angkatan laut Inggris ini. Dari sini, dia akhirnya menemukan dua lokasi berbeda dari pelayaran ini berkat catatan astronomi (bintang) ekspedisi Zheng He.

Lantas terjadi pergerakan pada bintang-bintang ini, sesuai perputaran serta orientasi bumi di angkasa. Akibat perputaran bumi yang kurang sempurna membuat sumbu bumi seolah mengukir lingkaran di angkasa setiap 26 ribu tahun. Fenomena ini, yang disebut presisi, berarti tiap titik kutub membidik bintang berbeda selama waktu berjalan. Menzies menggunakan software untuk merekonstruksi posisi bintang-bintang seperti pada masa tahun 1421.

"Kita sudah memiliki peta bintang Cina kuno namun masih membutuhkan penanggalan petanya," kata Menzies. Saat sedang bingung memikirkan masalah ini, tiba-tiba ditemukanlah pemecahannya. "Dengan kemujuran luar biasa, salah satu dari tujuan yang mereka lalui, yakni antara Sumatra dan Dondra Head, Srilanka, mengarah ke barat."

Bagian dari pelayaran tersebut rupanya sangat dekat dengan garis katulistiwa di Samudera Hindia. Adapun Polaris, sang bintang utara, dan bintang selatan Canopus, yang dekat dengan lintang kutub selatan, tercantum dalam peta. "Dari situ, kita berhasil menentukan arah dan letak Polaris. Sehingga selanjutnya kita bisa memastikan masa dari peta itu yakni tahun 1421, plus dan minus 30 tahun."

Atas temuan tersebut, Phillip Sadler, pakar navigasi dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, mengatakan perkiraan dengan menggunakan peta kuno berdasarkan posisi bintang amatlah dimungkinkan. Dia juga sepakat bahwa estimasi waktu 30 tahun, seperti dalam pandangan Menzies, juga masuk akal.

Selama ini, masyarakat dunia mengetahui kiprah Zheng He sebagai penjelajah ulung. Dia terlahir di Kunyang, kota yang berada di sebelah barat daya Propinsi Yunan, pada tahun 1371. Keluarganya yang bernama Ma, adalah bagian dari warga minoritas Semur. Mereka berasal dari kawasan Asia Tengah serta menganut agama Islam. Ayah dan kakek Zheng He diketahui pernah mengadakan perjalanan haji ke Tanah Suci Makkah. Sementara Zheng He sendiri tumbuh besar dengan banyak mengadakan perjalanan ke sejumlah wilayah. Ia adalah Muslim yang taat.

Yunan adalah salah satu wilayah terakhir pertahanan bangsa Mongol, yang sudah ada jauh sebelum masa dinasti Ming. Pada saat pasukan Ming menguasai Yunan tahun 1382, Zheng He turut ditawan dan dibawa ke Nanjing. Ketika itu dia masih berusia 11 tahun. Zheng He pun dijadikan sebagai pelayan putra mahkota yang nantinya menjadi kaisar bernama Yong Le. Nah kaisar inilah yang memberi nama Zheng He hingga akhirnya dia menjadi salah satu panglima laut paling termashyur di dunia.(Early Tokyo/sbl)


Mujahidin Taliban Menangkap Puluhan Polisi Pakistan

Tiga puluh Polisi Pakistan dilaporkan telah ditangkap oleh mujahidin Taliban di Lembah Swat setelah melakukan peledakan di sebuah kantor polisi.

"Taliban menangkap 30 polisi dan meledakan sebuah kantor polisi setelah melakukan pertempuran yang panjang (hampir sepanjang hari)," ujar Dilawar Khan, Pemimpin Kepolisian Lokal, Rabu (4/2).

Tentara perang akan dikirim ke area Shamozi sebagai usaha pemerintah Pakistan untuk menolong para polisi.

Empat pejabat polisi mengalami luka-luka dalam pertempuran antara polisi boneka Pakistan dan Taliban.

Pemerintah Pakistan telah melakukan operasi militer yang bertujuan menghancurkan jaringan Taliban di Pakistan. Tetapi hingga kini usaha mereka belum juga memperlihatkan hasil.

Ribuan orang yang hidup di Lembah Swat melarikan diri dari rumah-rumah mereka karena selalu menjadi bulan-bulanan dalam operasi militer yang dilakukan baik oleh tentara pemerintah maupun tentara Amerika di Afghanistan.

Hingga kini tercatat ratusan korban dari warga sipil yang tewas akibat operasi militer salah sasaran. Bukan menghabisi Taliban, para tentara tersebut malah membunuh warga sipil yang tidak bersalah. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)

800 Ribu Lebih Warga Israil Bergetar Takut Ketika Nama Hamas Disebut

Wednesday, 04 February 2009

ImageAlislamu.com -- Agresi militer Israel selama 22 hari, bukannya mendatangkan keuntungan baginya tapi justru kerugian yang didapat. Tidak hanya dari segi materil, tapi mental mereka pun jadi rapuh dan pengecut.

Puluhan triliun lebih mereka keluarkan untuk menghentikan gerakan mujahidin Hamas di Jalur Gaza, tapi semua itu terbuang dengan sia-sia. Dan justru, ketakutan yang hebat dialami oleh ribuan warga Israel setiap kali disebut nama Hamas.

"800 ribu lebih warga Israel merasa bergetar jiwanya karena rasa takut ketika mendengar nama Hamas disebut di depan mereka, mereka segera pergi dan bersembunyi," ujar salah seorang wartawan Israel sebagaimana dikutip laman almokhtsar, Rabu (4/2).

Selain rasa takut yang selalu menghinggapi warga Zionis Israel akibat agresi militer Israel yang tak kenal perikamanusiaan itu, Israel juga terancam badai krisis akibat besarnya dana yang dikeluarkan untuk perang di Gaza.

"Biaya agresi militer Israel di Gaza sedikitnya mencapai 10,5 triliun dolar," kata wartawan Israel. (alm/fani)

Rabu, 04 Februari 2009

"Kaum Yahudi dan Perusakan Agama”

Oleh: Adian Husaini

Salah satu hikmah penting yang dapat kita petik dari kasus pembantaian ribuan kaum Muslim di Gaza oleh Israel adalah terbukanya pengetahuan umat manusia tentang watak kaum Zionis Yahudi. Dunia kini bisa melihat secara langsung kebrutalan kaum Yahudi. Kini, bahkan, anak-anak kecil di berbagai belahan dunia pun dengan mudah memahami kejahatan Israel dan sekutu-sekutunya.

Meskipun kejahatan kaum Yahudi ini begitu telanjang, ada baiknya kita merenungkan dengan lebih mendalam, siapa sebenarnya bangsa yang begitu banyak diceritakan kejahatannya dalam Al-Quran ini. Salah satu aktivitas kalangan Yahudi yang banyak disebut dalam Al-Quran adalah hobi mereka dalam merusak ajaran para Nabi, mencampur aduk yang benar dan yang salah, serta menyembunyikan kebenaran.

“Dan janganlah kamu campur adukkan yang haq dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, sedang kamu mengatahui.” (QS al-Baqarah: 42). ”Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Alkitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakan: ”Ini dari Allah.” (dengan maksud) untuk mendapatkan keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka lakukan.” (QS al-Baqarah: 79).

Itulah salah satu hobi kalangan Yahudi: merusak agama dan ajaran para Nabi. Kaum Yahudi juga dikenal sebagai bangsa yang sangat rasialis. Mereka mengaku sebagai satu-satunya bangsa yang menjadi kekasih Allah, atau bangsa pilihan atau the choosen people. (QS 62: 6). Mereka menolak kenabian Muhammad saw, karena Muhammad saw bukanlah dari golongan mereka. Bahkan, kemudian, mereka tidak henti-hentinya menaruh dengki dan dendam kepada Nabi Muhammad saw. (QS 2:89-90, 3:19).


Sikap rasialis kaum Yahudi itulah yang dikritik keras, misalnya, oleh Dr. Israel Shahak, Profesor Biokimia di Hebrew University melalui bukunya, Jewish History, Jewish Religion (London: Pluto Press, 1994). Sebagai satu ”negara Yahudi” (a Jewish state), negara Israel adalah milik eksklusif bagi setiap orang yang dikategorikan sebagai ”Jewish”, tidak peduli di mana pun ia berada.
Shahak menulis: “Israel ’belongs’ to persons who are defined bu the Israeli authorities as ‘Jewish’, irrespective of where they live, and to them alone.” (hal. 3)

Karena kedengkian itulah, mereka menolak beriman kepada Nabi Muhammad saw. Padahal, sebelumnya, mereka juga yang menyebarkan berita kedatangan Nabi terakhir kepada penduduk Yatsrib. Tapi, mereka juga yang menolak kedatangannya. (QS 61:6, 2:41). Tak hanya itu, karena terdesak dan tertindas di Eropa, sebagian kalangan Yahudi kemudian mengembangkan berbagai ajaran baru yang menyimpang dari ajaran para Nabi. Salah satu ajaran yang dikembangkan untuk merusak agama-agama yang ada adalah ajaran humanisme, yang sangat gencar dilancarkan oleh kelompok Freemasonryry. Sebagai organisasi ”misterius”, peran kaum Yahudi dalam Gerakan Freemasonry juga tidak dilakukan secara terbuka. Tapi, dari para aktivis, misi, dan tujuannya, hal itu tampak jelas.

Will and Ariel Durant, dalam The Story of Civilization Part X (Rousseau and Revolution), (New York: Simon and Schuster, 1967), memaparkan peran Freemasonry dalam Revolusi Perancis, tahun 1789. Pada 27 Agustus 1789, Majelis Nasional mengumumkan “The Declaration of the Rights of Man”. Dan pada 27 September 1791, the Constituent Assembly, memberikan hak kewarganegaraan penuh kepada semua Yahudi di Perancis. Dampak Revolusi Perancis adalah penciptaan negara sekular dan pembunuhan serta pengusiran tokoh-tokoh Jesuit dari negara itu. Tentang Freemasonry, dicatat dalam buku ini:

“they had to profess belief in ”the Great Architect of the universe”. No further religious creed was required, so that in general the Freemasons limited their theology to deism.” (hal. 939).

Dalam konteks Indonesia, kita perlu menelaah lebih jauh kelompok Freemason ini. Bagi umat Islam, nama Freemasonryry sudah tidak asing lagi. Organisasi ini pernah beroperasi di Indonesia selama 200 tahun. Pada tahun 2004, Pustaka Sinar Harapan Jakarta menerbitkan sebuah buku berjudul Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962. Buku karya Dr. Th. Steven ini aslinya berjudul “Vrijmetselarij en samenleving in Nederlands-IndiĆ« en IndonesiĆ« 1764-1962.” Pada halaman persembahan, tertulis: ”Dipersembahkan kepada para anggota dan mantan anggota dari Tarekat Mason Bebas di Hindia Belanda dulu dan di Indonesia.” Sedangkan sampul bukunya dihiasai dengan foto pelukis Raden Saleh dan Gedung Loge ”Ster in het Oosten”, yang sekarang menjadi Gedung Bappenas.

Dijelaskan, bahwa misi organisasi ini adalah: ”Setiap insan Mason Bebas mengemban tugas, dimana pun dia berada dan bekerja,untuk memajukan segala sesuatu yang mempersatukan dan menghapus pemisah antar manusia.”

Cermatilah misi Freemasonry ini! Yakni, “menghapus pemisah antar manusia!”. salah satu yang dianggap sebagai pemisah antar manusia adalah ”agama”. Maka, jangan heran, jika banyak manusia kemudian berteriak lantang: ”semua agama adalah sama”. Atau, ”semua agama adalah benar, karena merupakan jalan yang sama-sama sah untuk menuju Tuhan yang satu.” Siapa pun Tuhan itu, tidak dipedulikan. Yang penting Tuhan! Ada yang menulis bahwa agama adalah sumber konflik, sehingga perlu dihapuskan secara perlahan-lahan. Freemasonry menyatakan tidak memusuhi agama, tetapi misinya jelas menghapus pemisah antar manusia, termasuk di dalamnya adalah agama.

Dalam buku karya Dr. Steven tersebut ditulis: ”Dalam tarekat Mason Bebas nilai tinggi kepribadian manusia berada di latar depan. Manusia sebagai individu dalam pemikiran Masonik ditempatkan secara sentral. Pekerjaan, pekerjaan rohani, dalam Tarekat Mason Bebas diarahkan pada penemuan wujud diri sendiri. Erat berhubungan dengan ini, asas-asasnya bertujuan memajukan apa yang dapat mempersatukan manusia dan melenyapkan apa yang dapat memisahkan manusia.” (hal. 2). Juga disebutkan, bahwa, ”Manusia mempunyai kemampuan dan hak untuk membentuk suatu kesadaran norma sendiri.” (hal. 3).

Sejak awal abad ke-18, Freemasonry telah merambah ke berbagai dunia. Di AS, misalnya, sejak didirikan pada 1733, Freemasonry segera menyebar luas ke negara itu, sehingga orang-orang seperti George Washington, Thomas Jefferson, John Hancock, Benjamin Franklin menjadi anggotanya. Prinsip Freemasonry adalah “Liberty, Equality, and Fraternity”. (Lihat, A New Encyclopedia of Freemasonry, (New York: Wing Books, 1996).

Tentu, di tengah dunia yang dipenuhi dengan diskriminasi dan penindasan, jargon-jargon Freemasonry menarik banyak orang. Membaca buku karya Dr. Steven tersebut, cukup kuat adanya indikasi pengaruh pemikiran Freemasonry terhadap gagasan pengembangan nasionalis sekular di Indonesia. Sebagai perbandingan, dapat diambil juga kasus yang terjadi di Turki Utsmani. Harun Yahya, dalam bukunya, Ksatria-kstaria Templar Cikal Bakal Gerakan Freemasonryry (Terj.), mengungkap upaya kaum Freemasonry di Turki Utsmani untuk menggusur Islam dengan paham humanisme.

Dalam suratnya kepada seorang petinggi Turki Utsmani, Mustafa Rasid Pasya, August Comte menulis, “Sekali Utsmaniyah mengganti keimanan mereka terhadap Tuhan dengan humanisme, maka tujuan di atas akan cepat dapat tercapai.” Comte yang dikenal sebagai penggagas aliran positivisme juga mendesak agar Islam diganti dengan positivisme. Sikap anti-agama diantara para tokoh Freemasonry juga sangat jelas. Salah satunya dilakukan oleh Abdullah Cevdet, tokoh Gerakan Turki Muda. Ia menulis dan menerjemahkan lebih 70 buku. Pada pengantarnya untuk terkemahan buku Akli Selim (Akal Sehat), ia menulis:

Akli Selim (akal sehat) adalah pemberontak yang suci, dan gelora kecintaan padanya terbakar dalam hati kita dan tidak akan pernah dapat dipadamkan... Tuhan kita adalah virtue (nilai kebaikan), namun virtue tidak akan mungkin terwujud tanpa kebebasan.”

Karena teracuni oleh ajaran Freemasonry, Abdullah Cevdet menjadi begitu benci pada Islam. Menurut sejarawan Turki, Konyali Ibrahim Hakki, ketika meninggal, jenazahnya diantar ke masjid Aya Sofia. Tapi, para imam menolak untuk memberikan upacara pemakaman secara Islam. Akhirnya, peti jenazahnya diambil alih oleh dewan kota.

Paham humanisme sekular adalah paham Freemasonry. Kaum Freemasonry menegaskan, mereka menolak campur tangan agama dalam tempat-tempat pemujaan mereka (loge). Seorang anggota Freemasonry di Indonesia, dalam sebuah suratnya kepada Wakil Suhu Agung Freemasonry Hindia Belanda, Carpentier Alting, menulis: ”Secara tepat, politik tidak diizinkan masuk ke dalam Tarekat, dan hal yang sama berlaku untuk agama.” (Dr. Th Steven, hal. 476).

Konsep kesetaraan (egalite) antara manusia yang menjadi slogan Freemasonry sebenarnya juga bersifat ambigu. Sebab, dalam organisasi ini pun, manusia dibeda-bedakan tingkatannya. Tapi, ke seluruh dunia, mereka menggelorakan paham kesetaraan. Padahal, kaum Yahudi sendiri tidak merasa setara dengan manusia lainnya. Praktik seperti ini juga bisa kita lihat pada sistem dan aturan PBB. Hanya lima negara yang mendapatkan hak istimewa memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB. Hingga kini, kita melihat, hukum internasional pun tidak dapat menjangkau hak istimewa yang dimiliki Israel.

Salah satu gagasan humanisme yang disebarluaskan secara universal adalah konsep HAM, yang menolak berdasarkan pada agama. Maka, jangan heran, jika Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) yang ditetapkan tahun 1948 sarat dengan muatan humanisme dan tidak berdasarkan agama tertentu. Mereka meletakkan nilai-nilai kemanusiaan di atas agama-agama. Karena itulah, sejumlah pasalnya jelas-jelas bertabrakan dengan konsep Islam. Kata mereka, konsep HAM itu universal dan bisa diterima semua umat manusia. Faktanya, dunia Islam menolak pasal 16 dan 18 DUHAM (tentang kebasan perkawinan dan kebebasan untuk pindah agama). Dunia Islam mengajukan gagasan alternatif dalam Deklarasi Kairo yang tetap mempertahankan faktor agama dalam konsep perkawinan dan kebebasan beragama.

Kaum Yahudi tentu saja banyak yang aktif di organisasi seperti Freemasonry ini. Di Turki Utsmani, tokoh-tokoh Yahudi di Freemasonry memberikan pengaruh besar terhadap pemikiran para aktivis Gerakan Turki Muda. Bahkan, kuat sekali indikasinya, Yahudi merancang dan mendominasi arah organisasi lintas agama ini. Dan ini sangat bisa dipahami. Selama ribuan tahun Yahudi menjadi korban penindasan kaum Kristen di Eropa. Dengan berkembangnya aktivitas Freemasonry, maka secara otomatis, penindasan terhadap Yahudi bisa semakin diminimalkan. Karena itulah, di Eropa organisasi yang membawa misi kaum Templar ini menjadi musuh Gereja.

Cukup banyak bukti yang menunjukkan besarnya pengaruh Freemason dalam pembentukan ideologi dan pemikiran Turki Muda. Ketika itu, aktivis Freemasons memiliki hubungan erat dengan kelompok Osmanli Hurriyet Cemiyati (The Ottoman Freedom Society) yang dibentuk tahun 1906. Tokoh Freemason adalah Cleanthi Scalieri, pendiri loji The Lights of the East (Envar-I Sarkiye), yang keanggotaannya meliputi sejumlah politisi, jurnalis, dan agamawan terkemuka (seperti Ali Sefkati, pemimpin redaksi koran Istiqbal dan Prince Muhammad Ali Halim, pemimpin Freemasonry Mesir). Scalieri memiliki kedekatan hubungan dengan para pejabat penting Utsmani. Dari sinilah, nucleus Gerakan Turki Muda dilahirkan. Fakta-fakta ini menunjukkan, bahwa kepemimpinan Scalieri menentukan sejumlah elemen Gerakan Turki Muda. Sampai sekitar 1895, loji-loji Freemason sebagian besar “bermain” dalam bentuk klendestine dan menghindari kontak langsung dengan kelompok-kelompok Turki Muda. Tetapi, faktanya, anggota-anggota loji Freemason memainkan peranan penting dalam proses liberalisasi dan oposisi terhadap Sultan Abdul Hamid II. Sebagai contoh, anggota loji Scalieri yang bernama Ali Sefkati. Ia adalah editor Koran Istikbal. Ia mempunyai kontak dan aktivitas yang luas di berbagai kota di Eropa. Aktivitas politik Scalieri juga didukung oleh kekuatan-kekuatan besar, terutama Inggris. Pentingnya Ali Sefkati bagi Freemasons sejalan dengan hubungan dekatnya dengan pemimpin CUP, Ahmed Riza. Bahkan, lingkaran pimpinan CUP sekitar Ahmed Riza, juga mencakup sejumlah tokoh Freemasons, seperti Prince Muhammad ‘Ali Salim, pimpinan Freemasons Mesir, yang telah diketahui oleh Sultan sejak pertengahan 1890-an. Juga, di antara aktivis kelompok ini adalah Talat Bey, yang bergabung dengan loji Macedonia Risorta, tahun 1903. (Lebih jauh, lihat Adian Husaini, Tinjauan Historis Konflik Yahudi-Kristen-Islam, (Jakarta: GIP, 2004).

Meskipun mengaku bukan sebagai satu agama tersendiri, tetapi Freemasonry juga memiliki ajaran ketuhanan dan tata cara ritual tersendiri. Buku Dr. Th Steven dihiasi dengan banyak foto tempat-tempat pemujaan Freemasonry di Jakarta, Surabaya, Makasar, Medan, Palembang, dan sebagainya. Sejumlah tokoh nasional juga disebutkan menjadi anggotanya. Siapakah Tuhan yang dipuja pengikut Freemasonry? Tidak jelas!

Dengan memposisikan dirinya di luar agama-agama yang ada, maka Freemasonry lebih mengedepankan problematika kemanusiaan, lintas agama. Humanisme menjadi paham panutan. Misi kemanusiaan yang tidak berdasarkan agama inilah yang ironisnya, kini dicoba dikembangkan dalam berbagai buku studi dan pemikiran Islam. Sadar atau tidak, masuknya misi ini dimulai dengan upaya untuk menghilangkan klaim kebenaran (truth claim). Jika umat beragama tidak lagi meyakini kebenaran agamanya sendiri, maka dia menjadi pembenar semua agama. Sikap netral agama dianggap sebagai sikap ilmiah, elegan, dan terpuji. Orang yang meyakini kebenaran agamanya sendiri dianggap sebagai orang jahat, arogan, dan tidak toleran.

Simaklah berbagai pernyataan berikut yang sejalan dengan pemikiran lintas agama gaya Freemasonry. Dalam buku Agama Masa Depan, karya Prof. Komaruddin Hidayat (rektor UIN Jakarta) dan M. Wahyuni Nafis, ditulis: “Kebenaran abadi yang universal akan selalu ditemukan pada setiap agama, walaupun masing-masing tradisi agama memiliki bahasa dan bungkusnya yang berbeda-beda.” (hal. 130).

Dalam sebuah buku berjudul Kado Cinta bagi Pasangan Nikah Beda Agama (2008) dikatakan: “…bila Anda telah menancapkan komitmen untuk membangun rumah tangga beda iman, jalani dengan tenang dan sejuk dinamika ini. Tidak perlu dirisaukan dan diresahkan. Yang terpenting, mantapkan iman Anda dan lakukan amal kebaikan kepada manusia. Semua itu tidak percuma dan sia-sia. Beragama apapun Anda, amal kebaikan dan amal kemanusiaan tetap amal kebaikan. Pasti ada pahalanya dan akan disenangi Tuhan.” (hal. 235).

Konsep humanisme sekular jelas tidak sesuai dengan ajaran Islam. Sebab, umat Islam mendasarkan rasa dan hubungan kemanusiaan berdasarkan atas iman Islam. Bukan perasaan kemanusiaan semata. Karena itu, misalnya, Islam jelas menolak konsep perkawinan sesama jenis dan lintas agama, meskipun didasarkan atas dasar kemanusiaan. Dalam Islam, persaudaraan atas dasar iman lebih tinggi nilainya dibandingkan persaudaraan darah. Disebutkan dalam Al-Quran:

"Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan dan Hari Akhir berkasih sayang dengan orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya, sekalipun mereka itu orang tua sendiri, anak, saudara kandung atau keluarga. Mereka itulah yang Allah telah tuliskan keimanan di hatinya dan menguatkannya dengan pertolongan dari-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam sorga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha terhadap (limpahan rahmat) Allah. Mereka itulah "hizbullah". Ketahuilah, bahwa sesunggguhnya "hizbullah" itulah yang pasti menang." [al Mujadalah:22].

Jika umat Islam kini menggelorakan semangat memboikot produk-produk Yahudi atau para pendukungnya, seharusnya yang perlu diboikot pertama kali adalah paham-paham produksi kaum Yahudi yang jelas-jelas merusak aqidah Islam dan bertentangan ajaran Tauhid, ajaran para Nabi saw. Wallahu A’lam. [Depok, 3 Februari 2009/www.hidayatullah.com]