Selasa, 21 Juni 2011

Ba'asyir: Silakan Hukum Saya, Tapi Jangan Mencela Syari'at Allah


Setelah menjalani persidangan berbulan-bulan, akhirnya Ustadz Abu Bakar Ba’asyir divonis 15 tahun penjara oleh majelis Hakim pada kamis (16/6) kemarin. Meski vonis ini lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntut hukuman penjara seumur hidup, namun putusan ini sangat mengecewakan bagi umat Islam. Karena vonis ini tak ada bedanya dengan vonis hukuman seumur hidup. Pasalnya, tanggal 17 Agustus 2011 nanti ulama sepuh ini genap berusia 74 tahun.

Bila Amir Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT) ini harus menjalani hukuman penjara 15 tahun, berarti sisa umurnya hingga berusia 85 tahun habis di balik terali besi. Mereka menginginkan ulama kharismatik ini menghuni penjara hingga akhir hayatnya?

Ustadz Abu, demikian biasa disapa, sangat kecewa dengan putusan yang dianggap tidak netral itu, bukan soal besarnya vonis. Tapi Ustadz Abu justru kecewa bila para penegak hukum melecehkan syariat Allah dengan memvonis syariat I’dad sebagai tindak pidana terorisme. Keputusan hakim itu dinilai sebagai bentuk peperangan terhadap syariat Islam.

“Saya menolak putusan hakim karena mereka memutuskan hukum bukan dengan hukum Allah, putusan ini ada unsur memerangi Islam dan pengadilan ini tidak netral,” tegas ustadz Abu saat dibezuk di sel Bareskrim Mabes Polri Jum’at sore (17/6/2011), didampingi sang istri, Ummu Aisyah Baradja.

Karenanya, Ustadz Abu bertekad akan terus melawan penindasan dan kezaliman itu dengan menempuh jalur hukum hingga tingkat PK (Peninjauan Kembali). Menurutnya, I’dad adalah syariat yang diperintahkan Allah. Memvonis I’dad sebagai tindak pidana terorisme adalah pelecehan terhadap Syariat Islam.

“Kalau mereka mau menyalahkan saya mereka harus mendatangkan bukti-bukti dari Al-Qur’an dan Sunnah. Soal I’dad di Aceh misalnya, menurut hukum Islam itu syar’i,” paparnya. “Jadi kalau mereka mau menghukum saya silakan jika saya salah, tapi jangan mencela Syariat Allah dengan mengatakan syariat I'dad sebagai tindakan terorisme ini yang saya tidak terima, ini penghinaan namanya dan akan terus saya lawan,” pungkasnya. [taz, widad]

Minggu, 26 Desember 2010

Usaha Pencurian Jenazah Nabi Sholallohu ’alaihi wa sallam

Sejarah mencatat, beberapa usaha pencurian terhadap jenazah Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam , semuanya mengalami kegagalan. Sungguh Allah Subhanaahu wa Ta’ala telah menjaga Nabi-Nya Sholallohu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan hidup dan dalam keadaan sudah meninggal.

Ada lima usaha pencurian jenazah Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam yang ditulis oleh penulis buku Sejarah Masjid Nabawi as-Syarif, Muhammad Ilyas ‘Abdul Ghani. Kami akan menyebutkannya secara ringkas:



Usaha pertama:

Di masa al-Hakim Biamrillah al-‘Ubaidiy yang Pada tahun 358 H, orang-orang Rafidhah ‘Ubaidiy menguasai Mesir, mereka itu adalah satu kelompok yang mengaku cinta kepada Ahlul Bait. Di antara pemimpin mereka yang paling menonjol adalah al-Hakim Biamrillah yang mengaku sebagai Tuhan, dan dia mendakwahkan pendapat reinkarnasi arwah. Kekuasaan negeri itu berakhir pada tahun 568 H

Salah seorang zindiq mengusulkan kepadanya untuk menghadirkan jasad Rasulullah Sholallohu ‘alaihi wa sallam ke Mesir untuk menarik perhatian manusia kepadanya sebagai pengganti Madinah, lalu memerangi penduduknya. Pada hari berikutnya, Allah I mengirimkan angin ke Madinah, dan hampir bumi tergoncang karena kuatnya angin itu. Hal ini menjadi penghalang tujuan para pembangkang tersebut.



Usaha kedua:

Pada masa khalifah al-Ubaidiy yang sama. Dia mengutus orang untuk tinggal di sebuah rumah dekat dengan al-Haram an-Nabawi. Kemudian ia menggali sebuah terowongan dari rumah tersebut menuju kubur Nabi r. Kemudian penduduk Madinah mendengar ada suara menyeru, memanggil-manggil di tengah-tengah mereka bahwa ‘Nabi kalian akan digali (kuburnya)’. Maka manusiapun menyelidikinya, kemudian mendapati mereka yang sedang menggali, lalu membunuh mereka. Patut juga disebutkan bahwa al-Hakim bin Ubaidillah mengaku sebagai Tuhan pada tahun 408 H.



Usaha ketiga:

Dilakukan oleh para penggali kubur dari Raja-Raja Nasrani. Hal itu dilaksanakan dengan perantara dua orang Nasrani dari Maroko. Namun Allah I melindungi jasad Nabi-Nya r dengan cara Panglima Nuruddin Zankiy bermimpi bertemu Nabi r dalam tidurnya, beliau menunjukkan dua orang berambut merah kekuning-kuningan, dan beliau bersabda: “Tolonglah aku, selamatkan aku dari dua orang laki-laki ini.’ Panglima Nuruddin Zanky pun terkejut bangun dari tidurnya. Kemudian dia kumpulkan para hakim, lalu mereka memberinya usul agar dia menuju Madinah. Diapun sampai di Madinah dengan membawa harta yang banyak untuk dibagikan kepada penduduk Madinah. Dia kumpulkan manusia, lalu memberi mereka hadiah setelah nama-nama mereka dicatat, dan dia tidak melihat dua orang laki-laki yang ditunjukkan Nabi dalam mimpinya. Di saat itu dia bertanya, ‘Adakah orang yang belum mengambil sesuatu dari harta shadaqah ini?’ Mereka menjawab, ‘Tidak.’ Dia bertanya lagi, ‘Berfikirlah, ingat-ingatlah.’ Merekapun menjawab, ‘Tidak tertinggal seorangpun kecuali dua orang Maroko, keduanya adalah orang shalih, kaya dan banyak shadaqah.’ Mendengar itu dada panglima pun menjadi lapang, kemudian memerintahkan untuk memanggil keduanya. Lalu dia melihatnya persis seperti dua orang laki-laki yang dilihatnya di dalam tidurnya.

Diapun bertanya kepada keduanya, ‘Dari mana kalian berdua?’

Keduanya menjawab, ‘Jama’ah haji dari Maroko.’

‘Berkatalah jujur kepadaku,’ sergah Panglima.

Lalu keduanya ditahan kerenanya.

Panglimapun bertanya tentang rumah keduanya. Di saat dia pergi dan sampai di rumah kedunya, dia tidak mendapati selain harta dan buku-buku di rak. Pada saat dia mengangkat tikar, dia menemukan lorong yang menghantarkan ke kamar Nabi r yang mulia. Manusiapun terkejut. Setelah keduanya dipukuli, keduanya mengaku sebagai penggali kubur milik raja-raja Nasrani, dan sebelum keduanya sampai di kuburan terjadi goncangan di bumi. Panglima Nuruddin Zankiy pun membunuh keduanya di Kamar Nabi r yang mulia. Kemudian beliau perintahkan untuk membangun tembok disekitar Kubur yang mulia yang terbuat dari tembok timah tebal agar tidak ada seorangpun yang berani berbuat lancang lagi dengan menggunakan cara tersebut.



Usaha keempat:

Sejumlah orang-orang Nasrani mencuri dan merampok kafilah jam’ah haji. Kemudian mereka bertekad untuk menggali kubur Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam . Mereka berbicara dan terang-terangan dengan niat mereka, kemudian mereka menyeberangi laut menuju Madinah. Kemudian Allah menolak serangan mereka dengan kapal yang telah disiapkan dari Mesir al-Iskandariyah yang mengikuti mereka, kemudian menangkap mereka semuanya, kemudian menawan dan membagi-bagi mereka di negeri kaum muslimin.



Usaha kelima:

Usaha yang dilakukan dengan niat untuk menggali kubur Abu Bakar dan Umar d. Itu terjadi di pertengahan abad ke tujuh hijriyah. Sejumlah orang yang mencapai 40 orang laki-laki bertujuan untuk menggali kubur di malam hari, kemudian bumipun terbelah dan menelan mereka. Hal ini diceritakan oleh pelayan al-Haram an-Nabawy pada saat itu. Dia adalah Shawwab, as-Syamsu al-Malthiy.



Sumber:

Majalah Qiblati edisi 6 tahun IV

Rabu, 22 Desember 2010

Orang yang Meyakini Ada Nabi Sesudah Nabi Muhammad, Dia Murtad dari Islam


Kita bersaksi bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah penutup para Nabi. Maka siapa saja yang berkata ada Nabi sesudahnya, dia murtad (keluar) dari Islam. Karena berarti dia telah mendustakan ayat-ayat Al-Qur’an dan sunnah shahih yang sangat jelas menerangkan bahwa beliau shallallahu 'alaihi wasallam sebagai penutup para nabi.

Allah Ta’ala berfirman,

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.” (QS. Al-Ahzab: 40)

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ مَثَلِي وَمَثَلَ الْأَنْبِيَاءِ مِنْ قَبْلِي كَمَثَلِ رَجُلٍ بَنَى بَيْتًا فَأَحْسَنَهُ وَأَجْمَلَهُ إِلَّا مَوْضِعَ لَبِنَةٍ مِنْ زَاوِيَةٍ فَجَعَلَ النَّاسُ يَطُوفُونَ بِهِ وَيَعْجَبُونَ لَهُ وَيَقُولُونَ هَلَّا وُضِعَتْ هَذِهِ اللَّبِنَةُ قَالَ فَأَنَا اللَّبِنَةُ وَأَنَا خَاتِمُ النَّبِيِّينَ

“Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan para nabi sebelumku seperti seorang laki-laki yang membangun rumah, ia tata dan percantik rumah itu. Hanya saja ada satu tempat sebesar batu bata di sebelah pojok. Lalu orang-orang berkeliling di sekitarnya dan terpesona dengan keindahannya. Mereka berkata, ‘Alangkah baiknya kalau batu bata ini diletakkan di tempatkan itu.’ Beliau bersabda, ‘Aku adalah batu bata itu dan aku adalah penutup para nabi’.” (Mutaafaq ‘alaih) dan dalam riwayat Muslim, “Maka aku adalah tempat batu bata tersebut, aku datang dan menjaid penutup para Nabi.”

Siapa saja yang berkata ada Nabi sesudahnya, dia murtad (keluar) dari Islam.

Karena berarti dia telah mendustakan ayat-ayat Al-Qur’an dan sunnah shahih yang sangat jelas menerangkan bahwa beliau shallallahu 'alaihi wasallam sebagai penutup para nabi.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dalam hadits lain,

أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَنَا أَحْمَدُ وَأَنَا الْمَاحِي الَّذِي يُمْحَى بِيَ الْكُفْرُ وَأَنَا الْحَاشِرُ الَّذِي يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى عَقِبِي وَأَنَا الْعَاقِبُ وَالْعَاقِبُ الَّذِي لَيْسَ بَعْدَهُ نَبِيٌّ

“Aku adalah Muhammad, dan aku adalah Ahmad. Aku juga الْمَاحِي “al-Mahi” yang kekufuran terhapus denganku. Aku adalahالْحَاشِر (pengumpul) yang seluruh manusia dikumpulkan sesudahku. Aku juga juga الْعَاقِبُ (yang terakhir) yang tidak ada nabi sesudahnya.” Dan dalam riwayat Muslim lainnya,

وَأَنَا الْعَاقِبُ الَّذِي لَيْسَ بَعْدَهُ أَحَدٌ

“Dan aku الْعَاقِبُ (yang terakhir) yang tidak ada seorang nabi-pun sesudahnya.”

فُضِّلْتُ عَلَى الْأَنْبِيَاءِ بِسِتٍّ أُعْطِيتُ جَوَامِعَ الْكَلِمِ وَنُصِرْتُ بِالرُّعْبِ وَأُحِلَّتْ لِيَ الْغَنَائِمُ وَجُعِلَتْ لِيَ الْأَرْضُ طَهُورًا وَمَسْجِدًا وَأُرْسِلْتُ إِلَى الْخَلْقِ كَافَّةً وَخُتِمَ بِيَ النَّبِيُّونَ

“Aku diistimewakan dari nabi yang lain dengan enam perkara: Aku diberi jawami’ al-kalim (kalimat ringkas namun padat maknanya), aku dimenangkan dalam peperangan dengan masuknya rasa takut pada musuhku, Dihalalkan ghanimah bagiku, dijadikan bumi buatku suci dan tempat sujud, aku diutus untuk seluruh umat manusia, dan para nabi ditutup oleh aku.” (HR. Muslim)

Imam al-Bukhari meriwayatkan dalam Shahihnya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju Tabuk dan menunjuk Ali menggantikannya. Lalu Ali berkata, “Apakah Anda meninggalkanku bersama anak-anak dan kaum wanita?!” Beliau bersabda,

أَلَا تَرْضَى أَنْ تَكُونَ مِنِّي بِمَنْزِلَةِ هَارُونَ مِنْ مُوسَى إِلَّا أَنَّهُ لَيْسَ نَبِيٌّ بَعْدِي

“Tidakkah engkau ridha menempati poisiku sebagaimana kedudukan Harun dari Musa, hanya saja tidak ada nabi sesudahku.”(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dan dalam riwayat Muslim,

غَيْرَ أَنَّهُ لَا نَبِيَّ بَعْدِي

“Hanya saja (bedanya) tidak ada kenabian sesudahku.”

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

كَانَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ تَسُوسُهُمْ الْأَنْبِيَاءُ كُلَّمَا هَلَكَ نَبِيٌّ خَلَفَهُ نَبِيٌّ وَإِنَّهُ لَا نَبِيَّ بَعْدِي وَسَيَكُونُ خُلَفَاءُ فَيَكْثُرُونَ قَالُوا فَمَا تَأْمُرُنَا قَالَ فُوا بِبَيْعَةِ الْأَوَّلِ فَالْأَوَّلِ أَعْطُوهُمْ حَقَّهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ سَائِلُهُمْ عَمَّا اسْتَرْعَاهُمْ

“Bani Israil dahulu dipimpin para Nabi. Setiap meninggal seorang nabi, maka datang nabi lain menggantikannya. Dan sesungguhnya tidak ada nabi sesudahku, yang akan ada adalah para khalifah. Jumlah mereka banyak. Para sahabat bertanya, ‘Apa yang anda perintahkan kepada kami.’ Beliau menjawab, ‘Penuhilah bai’at orang paling pertama, kemudian baru orang setelah itu. Berikan hak mereka, maka sungguh Allah akan meminta pertanggungjawaban mereka dari kepemimpinan mereka’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Orang-orang pertama dan terakhir akan memberikan kesaksian itu kepada beliau. Yaitu di hari saat Allah mengumpulkan mereka di satu tempat pada hari kiamat. Seorang penyeru akan menyeru mereka dan pandangan menembus mereka. Kemudian mereka tergesa-gesa mendatangi para anbiya’ untuk meminta syafa’at. Ketika sampai kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, mereka bersaksi bahwa beliau adalah rasul terakhir. Mereka berkata kepadanya,

يَا مُحَمَّدُ أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ وَخَاتِمُ الْأَنْبِيَاءِ وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ

“Wahai Muhammad, Anda adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan sungguh Allah telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan akan datang. Berilah kami syafaat (pertolongan) kepada Rabbmu, tidakkah engkau lihat kondisi kami.” (HR. Al-Bukhari)

Berdasarkan semua ini, maka apa yang diklaim oleh sekte Qadiyaniyah (Ahmadiyah) di semenanjung Hindia tentang kenabian Mirza Ghulam Ahmad, telah mengeluarkan mereka dari Islam.

Apa yang diklaim oleh sekte Qadiyaniyah (Ahmadiyah) di semenanjung Hindia tentang kenabian Mirza Ghulam Ahmad, telah mengeluarkan mereka dari Islam.

Universitas Al-Azhar di Mesir, Rabithah ‘Alam Islami di Makkah Mukarramah, seminar OKI yang diselenggaran di Rabithah, Lajnah Daimah (Panitia Tetap) untuk kajian Ilmiah, Fatwa, dan dakwah di Riyadh dan lembaga-lembaga keIslaman di seluruh dunia lainnya telah mengeluarkan keputusan bahwa Qadiyaniyah adalah kelompok yang sudah murtad dari Islam. Parlemen Pakistan tahun 1976 juga telah mengeluarkan keputusna yang sama.

* Ditarjamahkan oleh Badrul Tamam dari kitab Maa Laa Yasa’ al-Muslima Jahluhu, DR. Abdullah Al-Mushlih dan DR. Shalah Shawi.

Ikhwan Boikot, Salafi Yordan Malah Serukan Ikut Pemilu

Ikhwan Boikot, Salafi Yordan Malah Serukan Ikut Pemilu

Kamis, 25 Maret 2010

Gambar Yesus di Seluruh Dunia Tak Sesuai Fakta



Artikel tersebut dimaksudkan untuk menjawab kesaksian penginjil urang Sunda yang menamakan dirinya Kang Maman. Dalam kesaksian yang dengan judul provokatif “Dianiaya dan Dibakar Akibat Menjadi Kristiani.” (tabloid Zaitun, edisi 36 Th II), Maman mengaku mengaku sebagai mantan Muslim.

Perpindahan iman dari Islam ke Kristen, tulisnya, bermula ketika melakukan shalat pada malam hari, Kang Maman mendengar gemuruh angin di ruangan shalat. Saat itu, hadir seorang berjubah putih dan berselendang merah membara serta membawa sebuah tongkat. Lelaki itu mengucapkan salam dengan suara menggelegar, “Syalom, syalom!”

Lelaki tak dikenal itu terus-menerus menatap ke arah Kang Maman. Tiba-tiba orang itu berucap, “Anakku, akulah Isa Almasih, dan Akulah Yesus Kristus. Akulah jalan yang lurus dan akulah yang terkemuka di dunia dan di akhirat.” Penampakan itulah awal kisah Kang Maman menjadi orang Kristen.

Dalam tangggapannya terhadap kesaksian Penginjil Kang Maman tersebut, Mokoginta meragukan seluruh kesaksiannya.

...kesaksian Penginjil Kang Mamam bahwa dia masuk Kristen karena bertemu Yesus melalui sebuah penampakan, wajib diragukan, karena bohong belaka. Sebab, darimana dia tahu bahwa itu wajah Yesus yang asli...

Menurutnya, kesaksian Penginjil Kang Mamam bahwa dia masuk Kristen karena dia telah dijamah oleh Yesus melalui sebuah penampakan, wajib diragukan. Bila ia mengaku melihat Yesus secara langsung, jelas sekali bahwa kesaksian seperti itu bohong belaka. Sebab, darimana dia tahu bahwa itu wajah Yesus yang asli (original)? Jika wajah mereka itu asli, siapa yang memotretnya? Kamera, scanner, foto copy dan handycam merek apa yang dipakai saat itu?

Untuk membuktikan bahwa foto-foto Yesus itu tidak ada yang original, Mokoginta menampilkan berbagai model foto Yesus yang beredar di seluruh dunia. Foto-foto tersebut tidak ada yang sama, semuanya berbeda dan bertolak belakang satu sama lainnya.

Mokoginta bahkan menantang Penginjil Kang Maman dan para jemaatnya dengan sayembara foto Yesus berhadiah mobil BMW.

“Kepada Penginjil Kang Maman yang mengaku pernah ketemu Yesus melalui penampakan nyata, kami menantang dengan sayembara menarik. Kami sediakan hadiah berupa mobil sedan BMW bila Kang Maman maupun jemaat Kristen lainnya bisa menunjukkan wajah Yesus yang sesungguhnya (asli/original) berdasarkan data-data yang valid dan ilmiah,” tulisnya.

...Kami sediakan hadiah sedan BMW bila Kang Maman maupun jemaat Kristen lainnya yang bisa menunjukkan wajah Yesus yang asli/original...

Sampai tulisan ini ditayangkan, belum ada satu orang pun yang layak mendapat hadiah mobil BMW.

Seorang kristiani bernama Habel Ndoen bahkan mengirim email berjudul “Yang penting bukan foto atau gambar Yesus Kristus.” Anehnya, Habel tidak berminat menjawab kuis BMW, tapi justri mengakui bahwa ia dan seluruh manusia di dunia tidak ada yang mampu menjawab kuis foto Yesus berhadiah mobil BMW tersebut. Habel menulis sbb:

“Sayembara foto Yesus hadiah BMW tidaklah patut diadakan karena tidak mungkin ada pemenangnya. Seandainya saya buat Sayembara foto Nabi-nabi lainnya atau malaikat Jibril pun, dengan hadiah Pesawat Terbang termahal di dunia, juga tidak mungkin ada pemenangnya. Mengapa Anda nekat punya ide aneh buat Sayembara Foto Yesus? Saya yakin 100% Allah SWT tidak menyuruh Anda buat Sayembara tsb.”

Habel Ndoen harus tahu, bahwa sayembara itu bukan atas dasar “nekad-nekadan,” tapi untuk mengajak Penginil Kang Maman dan umat lainnya untuk berpikir logis, bahwa teologi “penampakan Yesus” adalah sebuah kemustahilan. Karena sampai sekarang, seluruh umat manusia di dunia ini tidak ada yang tahu wajah Yesus yang asli.

Lukisan Yesus karya Leonardo Da Vinci pun Tak Valid

Ketidakvalidan foto Yesus ini juga diakui umat Kristen sendiri dalam penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti di Amerika Serikat (AS). Mereka mengungkapkan penemuan yang menggemparkan terkait puluhan lukisan bertema suatu peristiwa sakral bagi umat Kristiani.

Peristiwa yang dimaksud adalah "Perjamuan Akhir," yang digambarkan dalam puluhan lukisan, yang dibuat dalam kurun waktu 1.000 tahun.

...Menurut tim peneliti, para pelukis –termasuk seniman legendaris Leonardo Da Vinci– melakukan kesalahan yang sama dalam melukis perjamuan Yesus Kristus...

Menurut tim peneliti, para pelukis –termasuk seniman legendaris Leonardo Da Vinci– ternyata melakukan kesalahan yang sama dalam melukis suasana perjamuan antara Yesus Kristus dan para muridnya.

Penemuan atas kesalahan kolektif para pelukis "Perjamuan Akhir" itu dipublikasikan dalam artikel di sebuah jurnal medis International Journal of Obesity, yang diterbitkan Selasa, 23 Maret 2010, atau beberapa hari sebelum peringatan Jumat Agung dan Hari Paskah.

Memanfaatkan teknologi komputer, para peneliti membandingkan ukuran makanan dengan ukuran kepala dalam 52 lukisan Perjamuan Akhir.

"Kalau seni merupakan imitasi kehidupan, kita berarti dalam masalah," kata para peneliti menyimpulkan.

Prof. Brian Wansink dan lukisan Perjamuan Akhir yang dia teliti (AP Photo)

Berdasarkan puluhan lukisan yang dibuat antara tahun 1000 hingga 2000, ukuran hidangan utama bertambah 69 persen; ukuran piring 66 persen; ukuran roti bertambah 23 persen.

"Penambahan ukuran termasuk dalam fenomena modern, tetapi apa yang kita lihat belakangan ini mungkin hanya bagian paling mencolok dari tren yang telah berlangsung sangat lama," kata Brian Wansink, ilmuwan mengenai makanan dari Cornell University.

Studi ini merupakan ide Wansink. Untuk dikaitkan dengan konteks Alkitab, (Bibel) dia mendapat bantuan dari saudaranya, Craig Wansink, profesor studi religi Virginia Wesleyan College.

Sebagai bahan studi, dia menggunakan lukisan yang ditampilkan dalam buku "Last Supper" terbitan tahun 2000 oleh Phaidon Press. Mereka menampilkan lukisan yang mungkin merupakan lukisan paling populer mengenai perjamuan terakhir dari Leonardo da Vinci. [taz/voa-islam.com]