Senin, 23 Maret 2009

Muslim AS: Boikot FBI!


Kesal karena tidak dipercaya, dicurigai, dan sejumlah aksi provokasi yang menarget komunitas mereka, sebagian besar kelompok Muslim di Amerika akhirnya menyatakan untuk menghentikan upaya hubungan baik dengan FBI dan Departemen Keadilan.

"Organisasi Muslim sangat berhati-hati dalam mempertimbangkan untuk menghentikan relasi dengan lembaga pemerintahan demi menciptakan ruang bagi mereka untuk mempertimbangkan ulang cara mereka menghadapi komunitas Muslim," ujar Nihad Awad, Direktur Eksekutfi dari Lemabaga Hubungan Amerika-Islam (CAIR).

Sebelas organisasi Muslim paling terkemuka di negara Paman Sam tersebut mengeluarkan pernyataan gabungan pada 17 Maret lalu, meminta FBI untuk mempertimbangkan ulang kebijakan menarget Muslim Amerika dan organisasi Muslim.

"Jika FBI tidak bertindak berdasar keadilan dan perlakuan transparan terhadap seluruh Muslim Amerika dan lembaga Islam, maka organisasi Muslim, masjid, dan setiap individu tidak memiliki pilihan lain selain menghentikan aktivitas peningkatan hubungan dengan FBI, para agen, dan personil lain," demikian bunyi pernyataan.

Selain CAIR, AMT, dan AMP, organisasi lain yang tergabung dalam pernyataan bersama adalah Aliansi Muslim Amerika (AMA), Pusat Pendidikan Islam Orange County (IEC), Lingkaran Islam Amerika Utara (ICNA), Aliansi Muslim Amerika Utara (MANA), Yayasan Kebebasan Masyarakat Muslim Amerika (MAS-FF), Asosiasi Pelajar Muslim Amerika (MSA-N), Umat Muslim Amerika Utara (MUNA) dan Persatuan Muslim Amerika (UMA).

Dalam pernyataan itu, Kelompok Muslim juga memaparkan beberapa insiden provokatif terakhir oleh FBI.

Ada sejumlah alasan yang mendorong kami mengambil langkah ini, pertama adalah perlakuan salah dan semena-mena terhadap pemuka dan ulama Muslim," ujar Agha.
"Banyak dari mereka yang ditahan atas tuduhan salah bahkan dideportasi atau dipinggirkan," imbuhnya.

Ia menambahkan jika agen FBI dan informan yang datang ke dalam masjid-masjid untuk memata-matai para jamaah juga meningkatkan kemarahan para Muslim.

"Mereka memprovokasi para Muslim dan memaksa mereka melakukan hal tidak masuk akal serta bodoh, membawa mereka ke pengadilan dan memenjara mereka dari 20 hingga 25 tahun," ujarnya.

"Pekerjaan pemerintah bukanlah untuk memprovokasi orang," kata Agha

Bulan lalu, komunitas Muslim di Kalifornia dibuat sangat marah setelah mengetahui jika FBI mengirimkan seorang tersangka berpose sebagai agen provokator di sejumlah masjid negara.
Hak dan Penghormatan

Para organisasi Muslim tersebut juga mencantumkan sejumlah isu untuk dicermati FBI agar tercipta hubungan lebih baik lagi.

Mereka ingin FBI menghentikan posisi dalam menarget dan menggunakan informan sebagai agen provokasi. "Lebih lanjut, kami juga meminta evaluasi objektif terhadap sumber informasi dan perlatan analis dalam memutuskan,'' ujar pernyataan tersebt

Sementara Naeem Baig, Sekretaris Jenderal ICNA mengatakan jika FBI memiliki masalah lembaga itu harusnya meraih pemimpin Muslim dan bekerjasama dengan mereka, dan tidak memiliki taktik yang menyakiti dan provokatif

"Kami terbuka untuk berbicara. Mereka seharusnya datang dan duduk bersama kami berbagi keluhan jika memang ada," ujarnya.
(muslimdaily.net/rmd/iol-rpblk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar