Rabu, 01 Juli 2009

DIARE DEMOKRASI

Mencuci tubuh (mandi) akan menolak dosa (yang seharusnya mendapat hukuman) menurut ajaran Kristen kuno. Itulah sebabnya Anda mendapatkan penghargaan seperti Ratu Elizabeth (m.1603), yang beranggapan bahwa kamar mandi adalah barang mewah murni, sehingga dia jarang mandi dalam setahun. Tapi, umat Islam di Spanyol di zaman yang sama telah memiliki wastafel di rumah-rumah mereka.

Sebuah survey global yang diadakan pada tahun 2007 menyatakan bahwa sanitasi adalah kemajuan medis paling besar dalam 150 tahun. Sanitasi adalah alat ilmu kesehatan untuk mencegah kontak manusia dari resiko pembuangan (kotoran hewan dan manusia) untuk menunjang kesehatan.

Pada tahun 2008, seorang ahli mikrobiologi mengadakan riset di London dengan menguji sample dari keyboard-keyboard komputer dan menemukan bukti banyaknya hama. Sebagai pembanding, seorang ahli mikrobiologi yang lain mengepel jamban WC dan pegangan pintu di WC di sebuah kantor kota tertentu. Salah satu keybard tersebut harus dibuang dari kantor itu karena ia 5 kali lebih kotor daripada jamban WC. Mottonya adalah jika Anda tidak membersihkan komputer Anda maka bisa jadi makan siang Anda adalah jamban WC. Salah satu penyebab dari persoalan ini adalah karena orang-orang tidak mencuci tangan mereka setelah menggunakan toilet.

Beberapa saat kemudian di tahun yang sama beberapa peneliti dari sebuah sekolah Ilmu kesehatan melaporkan suatu kasus yang menggemparkan tentang kurangnya mencuci tangan di Kerajaan Inggris. Dengan mengelap jari-jari komputer di 5 kota besar, mereka menemukan tanda-tanda kontaminasi bakteri tinja sejumlah atau seperempat persen dari keseluruhannya.

Sebuah laporan yang diterbitkan pada tahun 2009 menyatakan bahwa di tahun 2004 hanya di bawah 5000 anak yang meninggal di seluruh dunia karena Diare yang disebabkan buruknya sanitasi.

Seluruh penyakit dan wabah ini terhapus ketika Umat Islam yang diatur oleh hukum-hukum Allah (Syariat Islam) karena ia membawa rahmat kesejahteraan, irigasi dan sistem pembuangan yang masih digunakan hingga saat ini. Bahkan selama masa Kaisar Ottoman (Sistem Khalifah Islam) konstitusinya memiliki tidak kurang dari 100 aturan tentang manajemen air.

Umat Islam memiliki prinsip ilmu kesehatan yang telah dikuasai lebih dari 14 abad yang lalu hanya dengan mengikuti seorang figur teladan di dunia yakni Rasul terakhir Muhammad SAW, yang setelah buang hajat akan menyucikannya dengan air (HR. Shahih Muslim). Sebagian mungkin beranggapan bahwa ini adalah hal yang biasa tapi fakta menunjukkan bahwa kemajuan teknologi Barat tidak pernah menyumbangkan hal biasa ini, alasannya adalah karena Anda bisa saja memiliki seluruh jamban di dunia beserta kran airnya yang paling bagus tapi apa gunanya peralatan itu semua jika tidak ada petunjuk atau tujuan nyata dalam kehidupan.

Berikut akan saya sampaikan sebuah kisah nyata, seorang laki-laki bekerja di bagian laundry di penjara Kerajaan Inggris. Di sekian waktu yang dia habiskan di sana, dia menyadari bahwa ada dua jenis pakaian dalam (celana dalam) dimana salah satunya sangat kotor (yakni ada noda atau tanda bercak di atasnya) dan yang satunya sangat bersih. Dia melakukan penelitian dan menemukan bahwa yang pakaian dalam yang bersih itu milik orang Islam karena mereka biasa menyucikannya dengan air setelah buang air dan buang hajat. Setelah membaca tentang Islam dan standar higenis pribadi yang telah dibangun beberapa abad yang lalu sehingga dia memeluk Islam. Allahu Akbar !

Bagi siapa saja yang telah menemukan seseorang yang meninggal karena buruknya sanitasi maka kita telah disediakann sebuah masa depan yang terbuka ketika Rasul kita tercinta Muhammad SAW bersabda: ‘ Syahid itu ada tujuh, yang salah satunya adalah mati di jalan Allah,…….seseorang yang mati karena sakit perut adalah syahid…. (Abu Daud). Salah satu bentuk penyakit perut adalah Diare.

Sesungguhnya, hukum syariah atau Syariat Islam (yang berarti jalan kebaikan atau sumber air) memiliki banyak hal untuk ditawarkan kepada Dunia Kapitalis yang carut-marut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar