Sabtu, 31 Januari 2009

Pertanyaan dan Jawaban tentang Pembantaian di Gaza oleh Israel

Pembantai di Gaza lebih mirip dengan apa yang telah dilakukan oleh Nazi dengan nama "lebensraum"

Hidayatullah.com--Banyak orang tak sering teracuni propaganda Israel yang rankmengatakan, bahwa Hamas lah sumber masalah karena telah memancing persoalan. Propaganda lain mengatakan Hamas dan Fatah tak bersatu dan saling mengangkat senjata. Bagaimana dan apa yang terjadi di bumi Palestina, khususnya Jalur Gaza?Khalid Amayreh, seorang wartawan di pendudukan, menulis "Questions & Answers Concerning the Israeli Holocaust in Gaza (Pertanyaan dan Jawaban tentang Pembantaian di Gaza oleh Israel) tulisan asli berbahasa Arab dan di muat si situswww.aljazeera.net dan Palestine Information Centre (PIC). Artikel ini untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang hal-hal yang tak banyak diketahui tentang Palestina dan Jalur Gaza.

00O00

Pertanyaan: Israel menyatakan bahwa kejadian ini hanya mempertahankan diri dari serangan Hamas dan organisasi 'teroris' Palestina lainnya?

Jawaban: Semua pihak penyerang selalu menyatakan demikian yaitu mereka menyerang dalam rangka mempertahankan diri. Nazi Jerman pun juga menyatakan demikian, bahwa mereka hanya mempertahankan diri. Melihat apa yang dilakukannya, Israel ini memenuhi semua persyaratan untuk disebut sebagai Negara teroris. Itu karena Israel mewakili dan melakukan terror-teror dalam bentuk yang bermacam-macam dan sangat menjijikkan.

Sejak awal mula kelahirannya, Israel adalah sebuah Negara yang gemar melakukan pembunuhan masal, pembunuh anak-anak kecil, perampok tanah milik Negara lain, dan penipu yang tidak tandingannya.

Pemusnahan terencana yang dilakukan Israel di Gaza lebih mewakili nilai-nilai yang dianut oleh Negara tersebut daripada dianggap sebuah pengecualian dengan alasan membela diri. Pada analisis akhir, seseorang bisa menyimpulkan dengan mudah bahwa secara keseluruhan sejarah Negara Israel bisa berdiri dengan mengorbankan banyak nyawa manusia dengan membunuh dan menyebarkan terror. Yang membuat pembantaian masal secara terencana di Gaza ini terlihat lebih mengerikan adalah karena adanya liputan media secara langsung dari tempat kejadian. Di tahun 1948 dan tahun-tahun setelahnya, liputan langsung seperti ini belum ada yaitu ketika Nazi dalam bentuk orang-orang Yahudi yang kejam dan bengis itu melakukan pembantaian yang jauh lebih kejam lagi terhadap orang-orang asli Palestina.

Bagi mereka yang menghargai kebenaran, peristiwa pembantaian kejam yang dilakukan oleh Israel akhir-akhir ini cukup membuktikan bahwa Negara inilah yang bertanggung jawab penuh akan terjadinya kejahatan terhadap kemanusiaan. Sejak Hamas memenangkan Pemilu Palestina tahun 2006, Israel melakukan blockade dan pengepungan terhadap Jalur Gaza, dan membuat sekitar 1,5 juta penduduk Palestina mati secara pelan-pelan. Intinya, Israel memaksakan dua alternative pilihan bagi rakyat Palestina yaitu hidup diperlakukan seperti anjing dan kemudian mati secara pelan-pelan karena kelaparan akibat isolasi ala Nazi, atau dimusnahkan dengan mesin perang milik Israel.

Pertanyaan: Israel menyatakan bahwa mereka tidak membidik rakyat Palestina secara langsung. Bagaimana pendapat anda terhadap pernyataan seperti itu?

Jawaban: Sebagai Negara kriminal yang membunuh banyak anak-anak dan mengebom banyak bangunan apartemen, selain membunuh anak-anak tak berdosa mereka juga menjadikan cacat dan lumpuh ribuan dari anak-anak tersebut, Israel merasa bahwa dia harus berbohong demi menutupi kejahatannya. Kriminalitas dan kebohongan adalah dua sisi dari sebuah koin yang sama.

Sederhananya begini, apa yang dikatakan Israel adalah kebohongan yang memuakkan dan sayangnya hal demikian malah dikutip oleh banyak media barat secara terus menerus. Dan memang ada banyak sinisme disini karena pernyataan bohong ini dikutip sementara angkatan darat, angkatan udara dan angkatan laut Israel terus menghujani tembakan dan bom-bom ke arah bangunan apartemen, masjid-masjid, took-toko obat, pemukiman penduduk, bangunan kampus termasuk asrama mahasiswa, pusat pertokoan, pom bensin, sekolah-sekolah, dan kantor polisi. Lihatlah, apa yang dilakukan Israel benar-benar membabi-buta, sangat mirip dengan apa yang pernah dilakukan oleh Nazi setelah Perang Dunia II.

Pertanyaan: Israel menyatakan bahwa mereka tidak membunuh rakyat Palestina dengan sengaja, tidak seperti apa yang dilakukan oleh Palestina terhadap rakyat Israel.

Jawaban: Baiklah. Pertama yang harus diingat, alat pertahanan Palestina itu sangat sederhana dan primitive, tidak sebanding dengan ancaman nuklir dan angkatan bersenjata yang dipunyai oleh Israel. Proyektil-proyektil yang ditembakkan dari Gaza seharusnya dilihat sebagai upaya teriakan minta tolong (karena sudah tak ada cara lain yang bisa dilakukan-pent) rakyat Palestina yang sedang mengalami pemusnahan oleh mesin perang Israel. Tentu saja, proyektil-proyektil buatan local ini tidaklah sebanding dengan teknologi Amerika yang menciptakan mesin pembunuh semisal jet tempur F-16, pemberangus bunker (tempat persembunyian bawah tanah-pent), tank-tank Abrams yang digunakan oleh Israel untuk membunuh dan menimbulkan malapetaka terhadap Gaza yang tidak mempunyai apa pun untuk melindungi diri beserta seluruh rakyatnya.

Kedua, Israel tidak mengatakan yang sebenarnya ketika mereka bilang bahwa rakyat sipil bukan target penyerangan. Kesalahan terjadi sekali, dua kali, bahkan hingga sepuluh kali.

Bagaimanapun, ketika ribuan warga sipil yang tak berdosa termasuk seluruh anggota keluarga terbunuh di suatu area pengeboman tanpa pandang bulu, itu artinya pembunuhan terhadap warga sipil memang disengaja oleh Israel. Lagipula, menyerang dengan target yang sudah direncanakan itu artinya membunuh dengan sengaja. Tidak menjadi masalah istilah apapun yang digunakan entah itu yang disebut kerusakan sampingan atau pun istilah halus lainnya tapi semuanya bermakna sama yaitu pembunuhan.

Disamping itu, ketika jumlah orang tak berdosa yang mati sudah begitu banyak dan sangat tidak berimbang, maka apapun niatnya sudah tak ada hubungannya lagi.

Pertanyaan: Israel mengatakan bahwa Hamas menyembunyikan senjata di dalam masjid

Jawaban: Israel mengatakan banyak hal untuk membenarkan perang yang dilakukannya dalam upaya pembantaian rakyat Palestina. Beberapa saat lalu, angkatan udara Israel mengebom sebuah truk kecil yang katanya mengangkut roket. Tetapi pernyataan itu benar-benar tidak terbukti. Kelompok hak asasi manusia dari Israel B'tselem menguatkan bahwa truk itu mengangkut kaleng minyak gas untuk memasak.

Lagipula, apakah masuk akal senjata itu disiapkan di dalam masjid? Tadi malam, angkatan udara Israel mengebom sebuah masjid di Gaza selatan yang penuh dengan orang yang sedang beribadah di dalamnya. Serangan itu membunuh 18 orang dan puluhan lainnya terluka. Ini adalah kejahatan perang yang sangat dan siapa pun yang membawa bom itu atau pun yang memberi perintah, mereka adalah penjahat perang yang harus dituntut dan dihukum. Jika itu tidak dilakukan, maka sungguh sama saja kita ini hidup dalam sebuah hukum rimba.

Pertanyaan: Bagaimana fungsi reporter dan wartawan Palestina dengan kondisi seperti ini?

Jawaban: Mereka sudah berusaha sebaik-baiknya dan mereka tidak asal mengambil berita begitu saja. Minggu lalu, pesawat tempur Israel mengebom sebuah stasiun Televisi dan dua hari lalu kantor surat kabar harian berbahasa Arab yang bertempat di Gaza, Al-Risala, dibom dan dihancurkan. Semua dijadikan target oleh Israel, semuanya.

Pertanyaan: Apakah Israel akan berhasil dalam menghancurkan perlawanan Palestina di tengah-tengah pendudukan Israel?

Jawaban: Mungkin saja Israel berhasil dalam melemahkan perlawanan tersebut tapi Israel tidak mungkin bisa menghancurkannya. Dan itu sederhana saja alasannya. Perlawanan ini bukanlah 'sebab' tapi 'akibat'. 'Sebab' utama dari perlawanan ini adalah perlawanan ala Nazi terhadap penduduk Palestina sejak tahun 1948 yang terus dilakukan oleh Israel untuk semakin memperluas wilayahnya, termasuk dengan mencabut akar dan pembersihan etnis orang-orang Palestina yang masih hidup untuk kemudian diganti dengan orang-orang Yahudi imigran yang didatangkan dari seluruh penjuru dunia. Keadaan ini mirip dengan yang dilakukan oleh Nazi dengan nama "lebensraum." Tetapi di sini Israel menyebutnya dengan 'keamanan'. Intinya, Israel tidak akan pernah bisa menghilangkan 'akibat' selama 'sebab' itu tetap ada.

Pertanyaan: Mengapa Negara-negara Arab gagal membantu Palestina secara militer?

Jawaban: Mayoritas Negara-negara Arab, kecuali Libanon, adalah rezim yang lalim dan kejam serta merupakan kaki tangan Amerika. Rezim dictator seperti ini tidak akan peduli dengan nasib rakyatnya sendiri. Dan yang lebih penting adalah, para pemimpin rezim seperti ini lebih takut terhadap apa kata Amerika dan Israel daripada mempedulikan suara rakyatnya sendiri.

Dengan kata lain, rezim seperti ini tidak mewakili atau mencerminkan sikap rakyat secara keseluruhan. Oleh karena itulah, perubahan rezim hamper bisa dikatakan mustahil saat ini karena Pemilu yang bebas dan adil tidak diperbolehkan.

Dan yang tidak kalah penting adalah situasi ini memang sengaja dipelihara dan dipertahankan sebagai wujud terima kasih atas dukungan dan bantuan dari Amerika sebagai majikan satu-satunya dari kebijakan Negara-negara ini yang bertindak sebagai budak.

Pertanyaan: Apakah rakyat Palestina merasa dikhianati?

Jawaban: Tentu saja. Apalagi kami sengaja ditinggal sendirian dalam menghadapi mesin perang Nazi yang bertujuan menghabisi orang-orang Palestina tanpa alasan yang jelas kecuali sebuah keinginan yang tak pernah padam untuk bisa meraih kebebasan dan keadilan.

Pertanyaan: Menurut anda, apakah tujuan utama dari serangan Israel di Gaza?

Jawaban: Banyak tujuan sebenarnya. Pertama, mereka berusaha untuk mematahkan semangat rakyat Palestina dalam perlawanan terhadap pendudukan Israel yang hal ini sama saja dengan tindakan memperkosa hak manusia. Dengan kata lain, mereka ingin melanjutkan kekejaman dan penindasan terhadap kami dengan cara-cara yang tak terbayangkan. Dan ketika kami melawan atau bahkan Cuma mengeluh, mereka mengancam nyawa kami. Ini sama saja dengan seorang pemerkosa berantai yang mengancam akan membunuh korban-korbannya apabila sampai ada yang berani melawan atau mengeluh. Tetapi Israel lebih kejam daripada pemerkosa berantai tersebut. Israel adalah juga pembunuh, penipu dan pencuri.

Tujuan yang lain adalah sebuah keinginan untuk menciptakan kondisi otoritas Palestina di Ramallah yang didukung oleh Amerika benar-benar sebagai pihak yang tak berdaya. Israel dan juga pemerintahan Bush berpikir, saya kira pemikiran mereka salah yaitu jika Hamas dinetralkan, PA dapat dipaksa untuk menerima penyelesaian 'perdamaian' dimana Israel akan mengambil semua asset dan pihak Palestina yang akan mengambil tanggung jawabnya (pasiva).

Saya sedang berbicara tentang pengkhianatan terhadap 'perjanjian perdamaian' yang nantinya akan memberi kesempatan kepada Israel untuk memegang erat isi pernyelesaian itu, yaitu sebagian besar Jerusalem Timur dan mengabaikan hak untuk kembali bagi jutaan pengungsi Palestina yang diusir dari rumahnya ketika Israel diciptakan lebih dari enam puluh tahun yang lalu.

Tujuan yang lain adalah untuk pamer kekuatan dari pasangan menteri angkatan perang Israel Ehud Barak dan Menteri Luar Negeri Tzipi Livni demi memenangkan Pemilu Israel yang akan datang. Semua sudah mafhum di Israel yaitu semakin banyak darah rakyat Palestina yang tertumpah oleh seorang kandidat politik maka akan semakin popular ia di mata public Yahudi di Israel. Saya tidak mengatakan bahwa 100% semua pola pikir rakyat Israel seperti ini. Tetapi saya kira jumlahnya tidak kurang dari 80%. Intinya, kita sedang berbicara tentang sebuah masyarakat yang kanibal dan sakit jiwa yang bersedia membunuh jutaan orang tapi ia sendiri selalu mengaku sebagai korbannya.

Pertanyaan: Apakah rakyat Palestina menyalahkan Hamas atas semua bencana dan kematian sebagai akibat dari serangan Israel?

Jawaban: Beberapa mungkin bersikap demikian, tetapi mayoritas tidak menyalahkan. Lagipula, bukan Hamas yang melanggar gencatan senjata melainkan Israel. Selama gencatan senjata yang terakhir itu, yang berlangsung selama enam bulan, Hamas dengan sangat hati-hati mematuhi perjanjian gencatan senjata tersebut. Tetapi Israel malah membunuh 49 rakyat Palestina. Lebih jauh lagi, Israel makin mengetatkan kepungan terhadap Gaza, merubah territorial pantai menjadi perkampungan Yahudi Warsawa yang modern.

Bahkan PA di Ramallah mengatakan bahwa saat ini Israel sendiri yang bertanggung jawab terhadap kejahatan secara besar-besaran terhadap kemanusiaan.

Pertanyaan: Mengapa Hamas tidak mau mengakui Israel?

Jawaban: Mengapa bukan Israel yang mengakui Palestina? Lagipula, Israel yang mana yang anda ingin agar diakui oleh Hamas? Apakah Israel mempunyai batas Negara yang jelas? Terlebih lagi, bagaimana kami akan mengakui sebuah Negara yang tidak pernah mau mengakui keberadaan kami?

Pertanyaan: maksud saya perbatasan tahun 1967?

Jawaban: Apakah Israel sendiri mau mengakui perbatasan tahun 1967?

Pertanyaan: Apakah anda mau mengakui Israel sebagai Negara Yahudi?

Jawaban: Apakah Yahudi di Amerika, sebagai contoh, mau mengakui bahwa Negara Amerika adalah Negara khusus bagi orang Protestan atau Baptis saja?

Pertanyaan: Kapan perang ini akan berakhir? Dan bagaimana kondisi Hamas sekarang?

Jawaban: Hamas akan sangat kelelahan dan itu cukup wajar karena lawan yang dihadapi sangat tidak sebanding dari segi apapun juga.

Tapi segera setelah itu kepercayaan diri dan kekuatan Hamas akan pulih kembali. Namun gerakan ini sudah cukup mendapat simpati, solidaritas dan kekaguman dari puluhan juta orang Arab dan muslim seluruh dunia.

Ya, hubungan Hamas dengan rezim di Timur Tengah bisa dibilang tidak bagus, karena mereka memberikan sikap mengabdi dan tunduk kepada Amerika. Tetapi Hamas cukup puas dengan jutaan orang Arab dan Muslim yang akhirnya mengetahui keberadaan gerakan ini. Inilah yang dicari oleh Hamas dan sekarang mereka telah mendapatkannya. Pada analisis akhir, Israel menyerang Gaza dengan membabi buta layaknya perbuatan criminal dan mirip setan, namun kemudian terbukti semua pasti ada hikmahnya bagi Hamas dan dunia Islam secara keseluruhan.

Hal yang sama menimpa "rezim moderat" pro Amerika yang segera akan kehilangan penghormatan, itu juga bila mereka masih punya sifat itu dalam dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar