Selasa, 24 Februari 2009

Mahasiswi Non-Muslim di Amerika Ikut Acara Memakai Jilbab Sehari Penuh

ImageAlislamu.com -- "Memakai jilbab bukan sekadar untuk menutup aurat atau menyembunyikan aib yang ada pada dirinya, tapi merupakan kebanggaan dan penampilan yang penuh martabat," demikian ungkapan salah seorang mahasiswi non-muslim di Amerika setelah mengikuti acara memakai jilbab sehari penuh yang diadakan oleh mahasiswi muslimah di University of North Carolina, sebagaimana yang diberitakan oleh Islam0nline, Senin (23/2).

Menurut harian Teknikan Online, Ahad (22/2), sekelompok mahasiswi muslimah di University of North Carolina mengajak rekan-rekannya, baik dari kalangan mahasiswi muslimah yang tidak berjilbab ataupun mahasiswi non-muslim untuk ikut berpartisipasi dalam acara memakai jilbab sehari penuh dengan tujuan untuk memperkenalkan pakaian kaum muslimah.

Acara itu diikuti oleh 28 mahasiswi non-muslim dan puluhan mahasiswi muslimah lainnya yang tak berjilbab. Selain memakai jilbab, mereka juga harus mengikuti kebiasaan hidup kaum muslimah. Mereka dilarang meminum minuman berakohol, makan daging babi, dan kebiasaan haram lainnya.

Menurut pencetus ide acara ini, Sarah Yasin, sebenarnya ide untuk mengadakan acara semacam ini sudah ada sejak akhir musim panas lalu. Ia ingin mengetahui bagaimana perasaan orang lain memakai jilbab, mengetahui persepsi masyarakat mengenai jilbab dan mengetahui bagaimana reaksi orang lain melihat orang berjilbab. Sarah ingin bagi-bagi pengalamannya kepada kaum hawa lainnya.

Pada akhir acara, Sarah ingin mengetahui kesan dari para mahasiswi non-muslim yang mengikuti acara itu. Keinginannya pun akhirnya terjawab, mayoritas mahasiswi non-muslim merasa tertarik dengan acara semacam itu. Pasalnya, sebagian mereka ingin acara memakai baju muslimah ini diadakan tidak hanya sehari, tapi lebih lama lagi.

Salah seorang mahasiswi non-muslim, Megan Itski berkomentar, "Saya ingin sekali mengikuti acara ini, ide mengadakan acara seperti ini sangat baik dan menarik. Selama sehari penuh saya merasakan sesuatu yang tidak biasa saya lakukan."

"Dengan memakai jilbab, saya merasa dihormati oleh orang lain," tutur Frankly Sawrtne yang juga seorang mahasiswi non-muslim yang ikut dalam acara itu.

Di akhir acara, mereka mengambil kesimpulan bahwa memakai jilbab bukan sekeaar untuk menutupi aurat dari orang lain dan bukan untuk menutupi aib yang dimilikinya, tapi lebih dari itu, jilbab merupakan suatu kebanggaan dan kemuliaan.

Sementara itu, Aisyah--yang merupakan salah seorang peserta dari kaum muslimah --mengatakan, "Sesungguhnya mereka ingin mengetahui bagaimana kepribadian dan akhalak orang-orang yang memakai jilbab."

"Pada awalnya saya minder dan malu memakai jilbab, tapi saya mendapat dukungan yang kuat dari teman-temanku yang terus memberi semangat untuk memakai jilbab," ungkap Aisyah menceritakan awal mula ia memakai jilbab.

Seorang mahasiswi muslimah lainnya mengatakan, "Saya bersyukur kampus saya tidak menentang acara itu, bahkan justru mendukungnya."

"Saya merasa bagian dari masyarakat muslimah berjilbab, dan pemakaian jilbab tidak menghalangiku untuk melakukan rutinitas yang biasa saya lakukan, termasuk olahraga," tutur Sarah yang juga mahasiswi di Universitas itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar