Sabtu, 25 April 2009

Condoleezza Rice Pernah Izinkan Siksa Tahanan

Menteri Luar Negeri (Menlu) AS rra George W Bush, Condonleezza Rice pernah mengizinkan menyiksa tahanan

Hidayatullah.com--Menteri luar negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) era presiden George Walker Bush, Condoleezza Rice, diketahui pernah mengizinkan permintaan Badan Intelijen CIA untuk menerapkan penyiksaan waterboarding dalam menginterogasi tersangka teroris Al-Qaidah, Abu Zubaydah pada Juli 2002.

Keputusan ini diambil Rice saat ia masih menjabat penasehat keamanan nasional. Izin diberikan kepada Direktur CIA saat itu, George Tenet. Pemberian izin ini menandai penggunaan metode waterboarding untuk pertama kalinya.

Teknik interogasi itu dilakukan dengan cara mengikat tangan dan merebahkan tubuh tersangka di atas papan, kemudian menuangkan air ke wajahnya yang terbungkus karung. Efek penderitaan waterboarding setara dengan teknik menenggelamkan kepala terperiksa ke dalam bak yang penuh air.

Peranan Role ini terungkap dalam sebuah dokumen yang dipublikasikan oleh Komisi Intelijen Senat AS pada Rabu (22/4). Dokumen itu berisi rincian kronologi perkembangan program interogasi CIA di Gedung Putih. Sejumlah perbedaan pendapat juga terlihat dikesampingkan dalam catatan kronologi metode tersebut.

Dokumen ini menunjukkan Rice memiliki peran yang lebih besar dari yang ia akui akhir tahun lalu melalui kesaksian tertulis kepada Komisi Pertahanan. Sebelumnya Rice hanya mengaku mengikuti rapat membahas penggunaan metode itu dan meminta jaksa agung membuat peninjauan hukum.

Beberapa hari setelah izin diberikan, Departemen Kehakiman juga memberi izin dalam memo rahasia bertanggal 1 Agustus. Pada bulan yang sama, Zubaydah diinterogasi dengan teknik ini sebanyak 83 kali.

Juru bicara Rice menolak memberi komentar ketika dihubungi.

Kronologi ini terbit sehari setelah Komisi Pertahanan mengeluarkan laporan yang menunjukkan hubungan antara program interogasi kasar CIA dan penyiksaan tahanan di penjara Teluk Guantanamo di Kuba, Afghanistan, dan penjara Abu Ghraib di Iraq.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar